Foto Adolf Hitler dan Geli Raubal
Adolf Hitler dalam sebuah acara jamuan makan yang diadakan pada tahun 1930. Di sebelah kanan adalah Gauleiter Berlin Joseph Goebbels sementara antara Hitler dan Goebbels adalah Geli Raubal yang merupakan kekasih rahasia Hitler. Foto oleh Heinrich Hoffmann yang merupakan fotografer pribadi Hitler
Acara makan siang para petinggi Nazi di Lambach (Chiemsee) untuk merayakan isbat anak dari Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) - yang juga bernama Heinrich Hoffmann - tanggal 29 Maret 1931. Disini kita bisa melihat di deretan kanan: Adolf Hitler, Joseph Goebbels, dan Geli Raubal. Sementara di eretan kiri: Hermann Esser dan Franz Xaver Schwarz. Foto oleh Heinrich Hoffmann (senior)
Acara kumpul-kumpul para petinggi Nazi di Lambach (Chiemsee) untuk merayakan isbat anak dari Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) - yang juga bernama Heinrich Hoffmann - tanggal 29 Maret 1931. Dari kiri ke kanan: mengelilingi meja dari kiri ke kanan: Hermann Esser, Heinrich Hoffmann, Adolf Hitler, Geli Raubal, dan Joseph Goebbels
Adolf Hitler dan Geli Raubal bersantai sambil berjemur di halaman Haus Wachenfeld, Berghof/Obersalzberg, musim panas 1931. Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler. Angela Maria "Geli" Raubal (4 Juni 1908 – 18 September 1931) adalah keponakan Hitler sendiri karena merupakan anak dari adik tirinya, Angela Hitler (yang menikah dengan Leo Raubal). Geli mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan "onkel Hitler" dari tahun 1925 sampai dengan saat kematiannya akibat bunuh diri di tahun 1931
Adolf Hitler dan Geli Raubal bersantai sambil berjemur di halaman Haus Wachenfeld, Berghof/Obersalzberg, musim panas 1931. Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler. Angela Maria "Geli" Raubal (4 Juni 1908 – 18 September 1931) adalah keponakan Hitler sendiri karena merupakan anak dari adik tirinya, Angela Hitler (yang menikah dengan Leo Raubal). Geli mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan "onkel Hitler" dari tahun 1925 sampai dengan saat kematiannya akibat bunuh diri di tahun 1931
Sumber :
www.auctions.alexautographs.com
www.elektra.bsb-muenchen.de
www.liveauctioneers.com
Tuesday, December 16, 2014
Rencana Adolf Hitler untuk Mengobarkan Perang Dunia II
Oleh : Fachrizal
Sejak awal karirnya sampai hari kematiannya, Adolf Hitler hanya mempunyai dua tujuan utama. Tujuan utamanya adalah tambahan secara paksa Lebensraum (ruang hidup) untuk rakyat Jerman. Kedua, dia menginginkan semacam perhitungan terakhir dengan bangsa Yahudi.
Langkah awal untuk menuju Lebensraum terjadi pada tahun 1935 ketika Hitler secara terbuka melanggar Perjanjian Versailles dengan memulai lagi wajib militer dan dengan cepat membangun kembali angkatan bersenjata Jerman. Hitler kemudian mengatur untuk merundingkan suatu pakta kelautan dengan Inggris yang akan mengizinkan Jerman memiliki angkatan laut 35 persen dari armada Inggris, dan juga armada kapal selam dengan jumlah yang sama.
Hitler menyadari bahwa para pemimpin dunia akan menjadi semakin gelisah saat Jerman dipersenjatai lagi, yang berperan dalam malapetaka perang dunia dua puluh tahun yang lalu. Hitler secara terus-menerus meyakinkan para diplomat, dan siapapun yang mendengarkan, bahwa pembangunan militer Jerman adalah semata-mata untuk pertahanan yang dirancang untuk menempatkan Jerman berdiri sejajar dengan negara di sekitarnya. Betapapun, dia akan bertanya, tidakkah negara Jerman mempunyai hak untuk mempertahankan diri seperti setiap negara lain?
Hitler akan menjawab pertanyaannya sediri dengan persetujuan sementara pada saat yang sama berjanji bahwa Jerman tidak akan merusak perdamaian. Untuk menekankan hal itu, Hitler mengucapkan beberapa pernyataan luarbiasa tentang kengerian perang, yang dia saksikan sendiri sebagai prajurit di garis depan. Pada tanggal 21 Mei1935, dia menyatakan dalam pidato utamanya: “Darah yang tumpah di benua Eropa pada pertempuran dalam tiga ratus tahun terakhir tidak menghasilkan sesuatu yang berarti bagi negara-negara yang terlibat dalam peristiwa itu. Pada akhirnya, Perancis tetap Perancis, Jerman Jerman, Polandia Polandia, dan Italia Italia. Betapa keangkuhan dinasti, nafsu politik dan patriotik buta telah tercapai dengan caranya yang nyata sejauh ini untuk mencapai perubahan politik dengan sungai darah, mengenai perasaan nasional, tidak lebih dari sekedar menyentuh kulit bangsa-bangsa. Hal itu tidak secara pokok mengubah karakter dasar mereka. Jika negara-negara telah melakukan perubahan dari pengorbanan mereka menuju tujuan yang lebih bijaksana, kesuksesan akan lebih besar dan lebih tetap.”
Para pemimpin Perancis dan Inggris, dan negara-negara kecil tetangga Hitler, secara alami terkesan dengan sentimen seperti itu. Bertahun-tahun kemudian, mereka akan menemukan bahwa pada saat Hitler berbicara seperti itu dia juga menyetujui Undang-undang Pertahanan Reich rahasia yang menempatkan Jerman dalam perang ekonomi dan menghidupkan kembali organisasi Staff Jenderal angkatan bersenjata, yang dilarang setelah Perang Dunia I.
Banyak diplomat secara ceroboh memegang kata-kata Hitler dan berpikir bahwa dia adalah orang yang meyakinkan, bahkan dapat dipercaya. Hal itu, tentu saja tepat seperti yang diinginkan Hitler untuk mereka pikirkan. Dia membuat mereka secara nyata berada pada keadaan yang merugikan, karena mereka tidak pernah benar-benar mengetahui apa yang ada dalam pikirannya. Mereka tidak tahu sedang berhadapan dengan seorang yang secara terus-menerus menggunakan kebohongan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Hitler dapat melihat mata seseorang dan berbohong dengan penuh kesungguhan hati. Dia juga berbohong pada seluruh dunia melalui siaran radio, diakhiri pernyataan tentang keinginannya untuk perdamaian, bahkan dia sangat cinta perdamaian, semuanya itu dikatakan sementara secara rahasia menyiapkan malapetaka peperangan lainnya.
Rakyat Jerman dan pejabat tinggi Reich tidak mengerti seberapa dalam sinisme Führer mereka, tetapi mereka akan segera mengetahuinya cepat atau lambat. Bagi pejabat tinggi angkatan bersenjata Jerman pengungkapan rahasia itu datang pada tanggal 5 November 1937, ketika Hitler mengadakan suatu konferensi rahasia dan menguraikan rencananya untuk mendapatkan Lebensraum atas negara lain.
Rapat itu diadakan di dalam istana kanselir Reich di Berlin pada pukul 4:15 sore. Hebatnya, sebelumnya pada hari yang sama, Hitler bertemu dengan duta besar Polandia dan menandatangani perjanjian yang meyakinkan bahwa Jerman akan menghormati batas wilayah Polandia.
Hadir dalam konferensi rahasia adalah dua Panglima angkatan bersenjata Jerman; Marsekal Medan Werner von Blomberg, dan Jenderal Werner von Fritsch, Panglima angkatan darat. Juga dihadiri oleh Panglima angkatan laut Erich Raeder, bersama dengan Hermann Göring yang mengepalai Angkatan udara baru Jerman (diantara banyak jabatan lainnya). Menteri Luar Negeri Constantin von Neurath juga ada di sana, bersama dengan Kolonel Friedrich Hossbach, ajudan militer Hitler, yang mencatat menit-menit selengkapnya dalam pertemuan yang kemudian dikenal sebagai konferensi Hossbach atau Memorandum Hossbach.
Hitler memulai pertemuan empat jam itu dengan menanyai masing-masing orang untuk bersumpah dengan janji rahasia. Dia kemudian memberitahu mereka bahwa peristiwa kematiannya yang terlalu muda mungkin terjadi mengikuti hal yang akan diutarakannya sehingga harus dihormati keinginan terakhir dan surat wasiatnya.
Dia mulai penjelasannya dengan menjelaskan teorinya tentang Lebensraum, menyatakan bahwa Jerman mempunyai “suatu inti rasial yang padat ” dan bahwa orang Jerman berhak atas “ruang hidup yang lebih luas daripada masyarakat lainnya.”
“Sejarah dari berbagai zaman – Kerajaan Romawi dan Kerajaan Inggris – telah membuktikan bahwa perluasan hanya dapat dilakukan dengan mendobrak perlawanan dan mengambil resiko…tidak pernah ada ruang tanpa pemilik…penyerang selalu berhadapan dengan suatu penguasa,” Hitler menegaskan. “Pertanyaan untuk Jerman adalah: dimana dia mendapat yang terbesar dengan biaya rendah?”
Hitler menunjukkan dua halangan utama; “…dua musuh dibenci yang mengilhami, Inggris dan Perancis, yang bagi mereka Jerman di tengah Eropa adalah duri dalam daging…”
“Masalah [Lebensraum] Jerman hanya dapat dipecahkan oleh kekuatan,” kata Hitler, tetapi “masih tetap menyisakan pertanyaan ‘dimana’ dan ‘bagaimana’…”
Hitler ingin mengungkapkan persoalan Lebensraum pada tahun 1943 sampai 1945 pada saat akhir untuk menjaga terhadap kekunoan militer, usia pemimpin-pemimpin Nazi, dan, “waktu itu saat seluruh dunia masih menyiapkan pertahanan dan kita membantu penyerangan.”
Walaupun tujuan utama Hitler mendapatkan Lebensraum di Timur, bernama Russia, dia memusatkan seluruh konferensi pada tujuan pertamanya, penguasaan atas Austria dan Czechoslovakia untuk melindungi sayap timur dan selatan Jerman. Hitler menguraikan tiga strategi untuk mendapatkan hal ini, masing-masing dirancang berperan besar pada kelemahan politik dan militer Perancis dan Inggris.
Dalam skenario pertama, Hitler akan menunggu sampai tahun 1943 ketika pemulihan persenjataan selesai dan Perancis dan Inggris akan dengan kesulitan mengikuti. Yang kedua, dia akan bertindak cepat dengan mengamati masalah politik internal Perancis, menunggu peluang untuk menyerang Czechoslovakia pada saat Perancis dilemahkan oleh krisis utama seperti perang sipil. Ketiga, dia akan menyerang secepatnya pada tahun 1938 ke Austria dan Czechoslovakia jika Perancis jatuh dalam konflik militer dengan negara lain, seperti dengan sekutu baru Jerman, Fasis Italia.
Penjelasan Hitler yang dapat menyebabkan resiko dimulainya perang dalam skala besar di Eropa itu mengejutkan yang hadir, terutama Blomberg dan Fritsch yang, sesuai dengan catatan Hossbach, “berulangkali meyakinkan pentingnya Inggris dan Perancis tidak berperan sebagai musuh kita.”
Mereka tidak keberatan secara moral atas rencana perang Hitler tetapi hanya berdasarkan pertimbangan praktis. Jerman, dalam pandangan mereka, jauh dari siap untuk perang, dan bahkan pada tahun 1943 tidak akan cukup punya persenjataan.
Setelah konferensi, Neurath yang kebingungan pulang dan menderita serangkaian serangan jantung. Sementara itu, Blomberg dan Fritsch, tetap teguh menolak rencana Hitler. Reaksi mereka sepenuhnya tak dapat diterima oleh Führer dan dia memutuskan keduanya harus pergi. Untuk menyingkirkan dua jenderal itu, Hitler akan menyerahkan pada ahli pembuat jebakan, Himmler dan Heydrich.
Langkah awal untuk menuju Lebensraum terjadi pada tahun 1935 ketika Hitler secara terbuka melanggar Perjanjian Versailles dengan memulai lagi wajib militer dan dengan cepat membangun kembali angkatan bersenjata Jerman. Hitler kemudian mengatur untuk merundingkan suatu pakta kelautan dengan Inggris yang akan mengizinkan Jerman memiliki angkatan laut 35 persen dari armada Inggris, dan juga armada kapal selam dengan jumlah yang sama.
Hitler menyadari bahwa para pemimpin dunia akan menjadi semakin gelisah saat Jerman dipersenjatai lagi, yang berperan dalam malapetaka perang dunia dua puluh tahun yang lalu. Hitler secara terus-menerus meyakinkan para diplomat, dan siapapun yang mendengarkan, bahwa pembangunan militer Jerman adalah semata-mata untuk pertahanan yang dirancang untuk menempatkan Jerman berdiri sejajar dengan negara di sekitarnya. Betapapun, dia akan bertanya, tidakkah negara Jerman mempunyai hak untuk mempertahankan diri seperti setiap negara lain?
Hitler akan menjawab pertanyaannya sediri dengan persetujuan sementara pada saat yang sama berjanji bahwa Jerman tidak akan merusak perdamaian. Untuk menekankan hal itu, Hitler mengucapkan beberapa pernyataan luarbiasa tentang kengerian perang, yang dia saksikan sendiri sebagai prajurit di garis depan. Pada tanggal 21 Mei1935, dia menyatakan dalam pidato utamanya: “Darah yang tumpah di benua Eropa pada pertempuran dalam tiga ratus tahun terakhir tidak menghasilkan sesuatu yang berarti bagi negara-negara yang terlibat dalam peristiwa itu. Pada akhirnya, Perancis tetap Perancis, Jerman Jerman, Polandia Polandia, dan Italia Italia. Betapa keangkuhan dinasti, nafsu politik dan patriotik buta telah tercapai dengan caranya yang nyata sejauh ini untuk mencapai perubahan politik dengan sungai darah, mengenai perasaan nasional, tidak lebih dari sekedar menyentuh kulit bangsa-bangsa. Hal itu tidak secara pokok mengubah karakter dasar mereka. Jika negara-negara telah melakukan perubahan dari pengorbanan mereka menuju tujuan yang lebih bijaksana, kesuksesan akan lebih besar dan lebih tetap.”
Para pemimpin Perancis dan Inggris, dan negara-negara kecil tetangga Hitler, secara alami terkesan dengan sentimen seperti itu. Bertahun-tahun kemudian, mereka akan menemukan bahwa pada saat Hitler berbicara seperti itu dia juga menyetujui Undang-undang Pertahanan Reich rahasia yang menempatkan Jerman dalam perang ekonomi dan menghidupkan kembali organisasi Staff Jenderal angkatan bersenjata, yang dilarang setelah Perang Dunia I.
Banyak diplomat secara ceroboh memegang kata-kata Hitler dan berpikir bahwa dia adalah orang yang meyakinkan, bahkan dapat dipercaya. Hal itu, tentu saja tepat seperti yang diinginkan Hitler untuk mereka pikirkan. Dia membuat mereka secara nyata berada pada keadaan yang merugikan, karena mereka tidak pernah benar-benar mengetahui apa yang ada dalam pikirannya. Mereka tidak tahu sedang berhadapan dengan seorang yang secara terus-menerus menggunakan kebohongan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Hitler dapat melihat mata seseorang dan berbohong dengan penuh kesungguhan hati. Dia juga berbohong pada seluruh dunia melalui siaran radio, diakhiri pernyataan tentang keinginannya untuk perdamaian, bahkan dia sangat cinta perdamaian, semuanya itu dikatakan sementara secara rahasia menyiapkan malapetaka peperangan lainnya.
Rakyat Jerman dan pejabat tinggi Reich tidak mengerti seberapa dalam sinisme Führer mereka, tetapi mereka akan segera mengetahuinya cepat atau lambat. Bagi pejabat tinggi angkatan bersenjata Jerman pengungkapan rahasia itu datang pada tanggal 5 November 1937, ketika Hitler mengadakan suatu konferensi rahasia dan menguraikan rencananya untuk mendapatkan Lebensraum atas negara lain.
Rapat itu diadakan di dalam istana kanselir Reich di Berlin pada pukul 4:15 sore. Hebatnya, sebelumnya pada hari yang sama, Hitler bertemu dengan duta besar Polandia dan menandatangani perjanjian yang meyakinkan bahwa Jerman akan menghormati batas wilayah Polandia.
Hadir dalam konferensi rahasia adalah dua Panglima angkatan bersenjata Jerman; Marsekal Medan Werner von Blomberg, dan Jenderal Werner von Fritsch, Panglima angkatan darat. Juga dihadiri oleh Panglima angkatan laut Erich Raeder, bersama dengan Hermann Göring yang mengepalai Angkatan udara baru Jerman (diantara banyak jabatan lainnya). Menteri Luar Negeri Constantin von Neurath juga ada di sana, bersama dengan Kolonel Friedrich Hossbach, ajudan militer Hitler, yang mencatat menit-menit selengkapnya dalam pertemuan yang kemudian dikenal sebagai konferensi Hossbach atau Memorandum Hossbach.
Hitler memulai pertemuan empat jam itu dengan menanyai masing-masing orang untuk bersumpah dengan janji rahasia. Dia kemudian memberitahu mereka bahwa peristiwa kematiannya yang terlalu muda mungkin terjadi mengikuti hal yang akan diutarakannya sehingga harus dihormati keinginan terakhir dan surat wasiatnya.
Dia mulai penjelasannya dengan menjelaskan teorinya tentang Lebensraum, menyatakan bahwa Jerman mempunyai “suatu inti rasial yang padat ” dan bahwa orang Jerman berhak atas “ruang hidup yang lebih luas daripada masyarakat lainnya.”
“Sejarah dari berbagai zaman – Kerajaan Romawi dan Kerajaan Inggris – telah membuktikan bahwa perluasan hanya dapat dilakukan dengan mendobrak perlawanan dan mengambil resiko…tidak pernah ada ruang tanpa pemilik…penyerang selalu berhadapan dengan suatu penguasa,” Hitler menegaskan. “Pertanyaan untuk Jerman adalah: dimana dia mendapat yang terbesar dengan biaya rendah?”
Hitler menunjukkan dua halangan utama; “…dua musuh dibenci yang mengilhami, Inggris dan Perancis, yang bagi mereka Jerman di tengah Eropa adalah duri dalam daging…”
“Masalah [Lebensraum] Jerman hanya dapat dipecahkan oleh kekuatan,” kata Hitler, tetapi “masih tetap menyisakan pertanyaan ‘dimana’ dan ‘bagaimana’…”
Hitler ingin mengungkapkan persoalan Lebensraum pada tahun 1943 sampai 1945 pada saat akhir untuk menjaga terhadap kekunoan militer, usia pemimpin-pemimpin Nazi, dan, “waktu itu saat seluruh dunia masih menyiapkan pertahanan dan kita membantu penyerangan.”
Walaupun tujuan utama Hitler mendapatkan Lebensraum di Timur, bernama Russia, dia memusatkan seluruh konferensi pada tujuan pertamanya, penguasaan atas Austria dan Czechoslovakia untuk melindungi sayap timur dan selatan Jerman. Hitler menguraikan tiga strategi untuk mendapatkan hal ini, masing-masing dirancang berperan besar pada kelemahan politik dan militer Perancis dan Inggris.
Dalam skenario pertama, Hitler akan menunggu sampai tahun 1943 ketika pemulihan persenjataan selesai dan Perancis dan Inggris akan dengan kesulitan mengikuti. Yang kedua, dia akan bertindak cepat dengan mengamati masalah politik internal Perancis, menunggu peluang untuk menyerang Czechoslovakia pada saat Perancis dilemahkan oleh krisis utama seperti perang sipil. Ketiga, dia akan menyerang secepatnya pada tahun 1938 ke Austria dan Czechoslovakia jika Perancis jatuh dalam konflik militer dengan negara lain, seperti dengan sekutu baru Jerman, Fasis Italia.
Penjelasan Hitler yang dapat menyebabkan resiko dimulainya perang dalam skala besar di Eropa itu mengejutkan yang hadir, terutama Blomberg dan Fritsch yang, sesuai dengan catatan Hossbach, “berulangkali meyakinkan pentingnya Inggris dan Perancis tidak berperan sebagai musuh kita.”
Mereka tidak keberatan secara moral atas rencana perang Hitler tetapi hanya berdasarkan pertimbangan praktis. Jerman, dalam pandangan mereka, jauh dari siap untuk perang, dan bahkan pada tahun 1943 tidak akan cukup punya persenjataan.
Setelah konferensi, Neurath yang kebingungan pulang dan menderita serangkaian serangan jantung. Sementara itu, Blomberg dan Fritsch, tetap teguh menolak rencana Hitler. Reaksi mereka sepenuhnya tak dapat diterima oleh Führer dan dia memutuskan keduanya harus pergi. Untuk menyingkirkan dua jenderal itu, Hitler akan menyerahkan pada ahli pembuat jebakan, Himmler dan Heydrich.
Foto Adolf Hitler di Tahun 1941
Upacara penganugerahan Eichenlaub #10 untuk Generalleutnant Erwin Rommel (komandan 7.Panzer-Division) yang dilaksanakan di Reichskanzlei, Berlin, tanggal 25 Maret 1941. Orang dalam foto berbingkai tampaknya adalah Generalfeldmarschall Paul von Hindenburg
Hanna Reitsch menerima medali Eisernes Kreuz II klasse dari tangan Adolf Hitler langsung, tanggal 28 Maret 1941. Dari kiri ke kanan: Nicolaus von Below, Hitler, Hermann Göring, Reitsch, dan Karl-Heinrich Bodenschatz
Upacara penganugerahan Ritterkreuz #262 untuk Gefreiter Hubert Brinkforth (kanan) yang diadakan di Reichskanzlei, Berlin, tanggal 4 April 1941. Ini lebih kepada acara tatap muka belaka, karena upacara yang sebenarnya telah diadakan sebelumnya (tanggal 7 Maret 1941), dan yang mengalungkan medalinya adalah Oberst Klaus Freiherr von Hardenberg, komandan Infanterie-Regiment 25 (motorisiert) tempat Brinkforth bertugas. Sang Gefreiter tercatat sebagai bintara pertama yang menerima Ritterkreuz, dan penghargaan ini diberikan setelah dia mencatat prestasi mengesankan dalam pertempuran di Abbeville tanggal 27 Mei 1940 dimana dia, sebagai seorang gunner senjata anti-tank, berhasil menghancurkan sembilan tank Inggris seorang diri!
SS-Hauptsturmführer Fritz Klingenberg berfoto bersama Hitler setelah upacara penganugerahan Ritterkreuz yang diselenggarakan setelah tanggal 14 Mei 1941 di Berghof Obersalzberg. Klingenberg (pangkat terakhir SS-Standartenführer) menerima Ritterkreuz setelah melakukan prestasi spektakuler: menaklukkan ibukota Beograd (Yugoslavia) dengan hanya segelintir orang dan mengandalkan gertakan belaka! Baca kisahnya yang menakjubkan DISINI
Foto ini diambil pada selasa pagi tanggal 10 Juni 1941 dan memperlihatkan saat Adolf Hitler dan sekutunya dari Rumania, Marsekal Ion Antonescu, keluar dari gedung Führerbau di Münich. Di belakang mereka mengiringi, dari kiri ke kanan: Gesandter Paul-Otto Schmidt (offizieller Dolmetscher Adolf Hitlers), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht) dan Reichsminister Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen). Hitler dan Antonescu membicarakan (selama berjam-jam) tentang kemungkinan kerjasama militer Jerman-Rumania dalam Operasi Barbarossa yang akan dilancarkan terhadap Uni Soviet
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 untuk Hauptmann Werner Baumbach yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) pada bulan Juli 1941 dan diserahkan langsung dari tangan Adolf Hitler. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah bangunan yang terkamuflase dengan baik menggunakan daun-daunan. Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler. Baumbach mendapatkan medali tersebut secara resmi pada tanggal 14 Juli 1941 (sebagai Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") setelah berhasil menenggelamkan kapal-kapal Sekutu dengan total tonase 240.000 GRT
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk dua orang perwira Luftwaffe yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 18 Juli 1941: Para penerima, dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Oskar Dinort (21. EL) dan Major Walter Storp (22. EL)
Upacara penganugerahan medali untuk para jagoan udara Luftwaffe yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 25 Juli 1941 (versi Ullstein adalah 18 Juli 1941). Para penerima, dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Adolf Galland (1. Schw.), Hauptmann Walter Oesau (3. Schw.), Hauptmann Herbert Ihlefeld (16. EL), dan Oberleutnant Siegfried Schnell (18. EL)
Para jagoan Luftwaffe berkumpul di bulan Juli 1941. Dari kiri ke kanan:Hauptmann Herbert Ihlefeld, Oberstleutnant Adolf Galland, Hauptmann Walter Oesau dan Leutnant Siegfried Schnell. Selain dari Schnell, semuanya adalah veteran Legion Condor dalam Perang Saudara Spanyol yang terlihat dari medali Spanienkreuz yang mereka kenakan
Acara kunjungan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) ke Stabsquartier Heeresgruppe Mitte di Borisov (Belarusia) pada tanggal 4 Agustus 1941. Mengikuti di belakangnya adalah General der Artillerie Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsstabes im Oberkommando der Wehrmacht) yang baru keluar dari pintu, sementara yang memegang Interimstab (tongkat komando) di sebelah Hitler adalah Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte). Menunggu sang Führer sambil membukakan pintu mobil adalah salah seorang pelayannya, SS-Hauptsturmführer Heinz Linge. Dikatakan bahwa para perwira tinggi militer yang bertemu dengan Hitler di Stabsquartier Heeresgruppe Mitte membawa serta pistol mereka karena kekhawatiran akan datangnya serangan mendadak pasukan Rusia! Selain itu di atas jendela markas ditempatkan pula Scharfschütze (sniper) untuk menangkal setiap ancaman terhadap jiwa sang Führer
Acara kunjungan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) ke Stabsquartier Heeresgruppe Mitte di Borisov (Belarusia) pada tanggal 4 Agustus 1941. Disini sang pemimpin Jerman duduk di sebelah supir pribadinya, SS-Sturmbannführer Erich Kempka, sementara di kursi belakang nongkrong Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte). Mobil yang tampak dalam foto ini kemungkinan besar adalah Mercedes-Benz W150 cabriolet
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk tiga orang pilot pemburu Luftwaffe. Dari kiri ke kanan: Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 3. Eichenlaub #27 tanggal 20 Juli 1941), Major Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53. Eichenlaub #29 tanggal 24 Juli 1941), Oberleutnant Josef Priller (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 26. Eichenlaub #28 tanggal 20 Juli 1941), dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler). Upacaranya sendiri diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 1941 di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg). Foto oleh Kriegsberichter Scherl
Perundingan strategi perang tanggal di Wolfsschanze tanggal 25 Agustus 1941. Dari kiri ke kanan: Major Eckhard Christian (persönlicher Generalstabsoffizier des Chef der Oberkommando Wehrmacht), Führer Adolf Hitler, dan General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt und Führungsstab der Wehrmacht)
Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Benito Mussolini (pemimpin Italia), dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler). Foto ini diambil di sebuah lapangan udara di Front Timur pada tanggal 28 Agustus 1941 saat Mussolini dan Hitler mengunjungi markas besar Heeresgruppe Süd di Uman/Cherkasy Oblast (Ukraina). Foto oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler
Perundingan para perwira tinggi Heer bersama dengan Hitler di Hauptquartier des Oberkommando des Heeres "Askania", Mauerwald (Prusia Timur), tanggal 4 Oktober 1941. Dari kiri ke kanan: Oberst Adolf Heusinger (Chef der Operationsabteilung des Generalstabes im Oberkommando des Heeres); perwira tidak dikenal;Generalleutnant Friedrich Paulus (Oberquartiermeister I in der Generalstab des Heeres); Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht)
Upacara penganugerahan Schwerter #4 untuk Major (Luftwaffe) Günther Lützow yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 11 Oktober 1941. Lützow adalah seorang pilot pemburu yang dianugerahi Schwerter setelah kemenangan udaranya yang ke-92. Skor totalnya adalah 110 kemenangan yang diraihnya dalam 300 misi tempur
Upacara penganugerahan Ritterkreuz untuk SS-Sturmmann Fritz Christen yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Oktober 1941. Christen adalah Richtschütze (penembak artileri) dari 2.Batterie/SS-Panzerjäger-Abteilung 3 "Totenkopf"/3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" yang tercatat sebagai bintara pertama dari divisinya yang dianugerahi penghargaan setinggi itu. Alasannya? Dalam sebuah pertempuran yang berlangsung tiga hari dari sejak tanggal 24 September 1941, dia seorang diri menghancurkan 13 tank dan menewaskan 100 tentara Soviet dengan hanya mengandalkan kanon 50mm! Atas keberanian yang luar biasa dahsyat ini, komandan divisi Theodor Eicke merekomendasikan namanya untuk dianugerahi Ritterkreuz, dan diterima!
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk para perwira Heer yang diselenggarakan setelah tanggal 31 Desember 1941 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Para penerima, dari kiri ke kanan: Generalmajor Walther von Seydlitz-Kurbach (54. EL), Oberst Franz Scheidies (43. EL), dan Oberleutnant Ernst-Georg Buchterkirch (44. EL)
Upacara penganugerahan Schwerter #4 untuk Major (Luftwaffe) Günther Lützow yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 11 Oktober 1941. Lützow adalah seorang pilot pemburu yang dianugerahi Schwerter setelah kemenangan udaranya yang ke-92. Skor totalnya adalah 110 kemenangan yang diraihnya dalam 300 misi tempur
Upacara penganugerahan Ritterkreuz untuk SS-Sturmmann Fritz Christen yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Oktober 1941. Christen adalah Richtschütze (penembak artileri) dari 2.Batterie/SS-Panzerjäger-Abteilung 3 "Totenkopf"/3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" yang tercatat sebagai bintara pertama dari divisinya yang dianugerahi penghargaan setinggi itu. Alasannya? Dalam sebuah pertempuran yang berlangsung tiga hari dari sejak tanggal 24 September 1941, dia seorang diri menghancurkan 13 tank dan menewaskan 100 tentara Soviet dengan hanya mengandalkan kanon 50mm! Atas keberanian yang luar biasa dahsyat ini, komandan divisi Theodor Eicke merekomendasikan namanya untuk dianugerahi Ritterkreuz, dan diterima!
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk para perwira Heer yang diselenggarakan setelah tanggal 31 Desember 1941 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Para penerima, dari kiri ke kanan: Generalmajor Walther von Seydlitz-Kurbach (54. EL), Oberst Franz Scheidies (43. EL), dan Oberleutnant Ernst-Georg Buchterkirch (44. EL)
Foto Adolf Hitler di Tahun 1943
Upacara penganugerahan Schwerter #22 untuk Generalleutnant Hans-Valentin Hube yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze antara tanggal 29 Desember 1942 dan 9 Januari 1943
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk Hauptmann Bruno Dilley (174. EL, kiri) dan Major Dr.jur. Ernst Kupfer (173. EL), kedua-duanya dari Stukageschwader 2 "Immelmann", yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 8 Januari 1943
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk para perwira Kriegsmarine yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze. Dari kiri ke kanan: Korvettenkapitän Karl-Friedrich Merten (147. EL), Kapitänleutnant Wolfgang Lüth (142. EL), Kapitänleutnant Friedrich Guggenberger (171. EL), Kapitänleutnant Werner Töniges (143. EL), Hitler, Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer, Großadmiral Karl Dönitz, dan Eichenlaubträger Admiral Theodor Krancke (Verbindungsoffizier des OBdM im Führerhauptquartier). Untuk tanggalnya tidak ada kepastian, hanya saja yang jelas antara tanggal 18 Januari 1943 s/d 23 Maret 1943. Rentang waktu ini diambil berdasarkan tanggal penganugerahan Eichenlaub terakhir digabungkan dengan tanggal patroli laut (Feindfahrten) dari keempat penerima (patroli ke-15 Lüth berakhir tanggal 18 Januari 1943, sementara patroli ke-16 sekaligus terakhirnya adalah tanggal 23 Maret 1943)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #200 (nomor cantik gethoo!) untuk SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Vinnitsa tanggal 1 Maret 1943. Witt dianugerahi Eichenlaub sebagai penghargaan atas kepahlawanannya dalam Pertempuran Kharkov
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berbincang-bincang dengan Dipl.-Ing. Dr. mont. Hans Malzacher (Generaldirektor der Berghütte Teschen), sementara di belakangnya memperhatikan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tertutup Hitler, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler), Gauleiter August Eigruber (Gauleiter Oberdonau und Landeshauptmann Oberösterreich) dan SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers). Yang terakhir terkenal ke seantero Reich sebagai "penjilat Hitler nomor satu", dan foto ini memperlihatkan dengan jelas bagaimana Bormann meniru tindak-tanduk tuannya, termasuk posisi kakinya. Ekspresi mukanya juga tampak tidak senang manakala ada "orang lain" antara dia dengan Hitler, yang juga meniru gaya sang Führer dengan lebih "faseh"! Foto diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 Maret 1943 di Nibelungenwerk Sankt Valentin di Linz (Austria) yang merupakan pusat produksi panzer Wehrmacht
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Kavallerie Eberhard von Mackensen (Oberbefehlshaber 1. Panzer-Armee); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (baris belakang, Oberbefehlshaber Luftflotte 4); dan General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Curt Pflugbeil (baris belakang, Kommandierender General IV. Flieger-Korps); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); dan General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (terpotong, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); dan Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (baris belakang, Oberbefehlshaber Luftflotte 4)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Flieger Curt Pflugbeil (tertutup oleh Zeitzler, Kommandierender General IV. Flieger-Korps); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); danGeneralfeldmarschall Ewald von Kleist (cuman wajahnya doang, Oberbefehlshaber Heeresgruppe A)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Flieger Günther Korten (Kommandierender General I. Flieger-Korps); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd);Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (tertutup oleh Hitler, Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); Generalleutnant Adolf Heusinger (Chef der Operationsabteilung des Generalstabes im Oberkommando des Heeres); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee). Kini giliran Von Kleist yang memberikan penjelasan, sementara Von Richthofen dan Schmundt nge-gosip sendiri
Adolf Hitler keluar dari ruang perundingan bersama para panglima Ostfront di Zaporozhye, Ukraina, tanggal 9 Maret 1943, dengan disambut oleh gegap gempita "Heil Hitler" dan salam hormat Nazi. Di belakangnya adalahGeneralmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Semua orang dalam foto ini memakai seragam penahan hawa dingin karena saat itu musim semi baru saja bermula
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk Hauptmann Bruno Dilley (174. EL, kiri) dan Major Dr.jur. Ernst Kupfer (173. EL), kedua-duanya dari Stukageschwader 2 "Immelmann", yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 8 Januari 1943
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk para perwira Kriegsmarine yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze. Dari kiri ke kanan: Korvettenkapitän Karl-Friedrich Merten (147. EL), Kapitänleutnant Wolfgang Lüth (142. EL), Kapitänleutnant Friedrich Guggenberger (171. EL), Kapitänleutnant Werner Töniges (143. EL), Hitler, Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer, Großadmiral Karl Dönitz, dan Eichenlaubträger Admiral Theodor Krancke (Verbindungsoffizier des OBdM im Führerhauptquartier). Untuk tanggalnya tidak ada kepastian, hanya saja yang jelas antara tanggal 18 Januari 1943 s/d 23 Maret 1943. Rentang waktu ini diambil berdasarkan tanggal penganugerahan Eichenlaub terakhir digabungkan dengan tanggal patroli laut (Feindfahrten) dari keempat penerima (patroli ke-15 Lüth berakhir tanggal 18 Januari 1943, sementara patroli ke-16 sekaligus terakhirnya adalah tanggal 23 Maret 1943)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #200 (nomor cantik gethoo!) untuk SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Vinnitsa tanggal 1 Maret 1943. Witt dianugerahi Eichenlaub sebagai penghargaan atas kepahlawanannya dalam Pertempuran Kharkov
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berbincang-bincang dengan Dipl.-Ing. Dr. mont. Hans Malzacher (Generaldirektor der Berghütte Teschen), sementara di belakangnya memperhatikan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tertutup Hitler, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler), Gauleiter August Eigruber (Gauleiter Oberdonau und Landeshauptmann Oberösterreich) dan SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers). Yang terakhir terkenal ke seantero Reich sebagai "penjilat Hitler nomor satu", dan foto ini memperlihatkan dengan jelas bagaimana Bormann meniru tindak-tanduk tuannya, termasuk posisi kakinya. Ekspresi mukanya juga tampak tidak senang manakala ada "orang lain" antara dia dengan Hitler, yang juga meniru gaya sang Führer dengan lebih "faseh"! Foto diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 Maret 1943 di Nibelungenwerk Sankt Valentin di Linz (Austria) yang merupakan pusat produksi panzer Wehrmacht
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Kavallerie Eberhard von Mackensen (Oberbefehlshaber 1. Panzer-Armee); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (baris belakang, Oberbefehlshaber Luftflotte 4); dan General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Curt Pflugbeil (baris belakang, Kommandierender General IV. Flieger-Korps); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); dan General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (terpotong, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); General der Flieger Martin Fiebig (baris belakang, Kommandierender General VIII. Flieger-Korps); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); dan Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (baris belakang, Oberbefehlshaber Luftflotte 4)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Flieger Curt Pflugbeil (tertutup oleh Zeitzler, Kommandierender General IV. Flieger-Korps); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); danGeneralfeldmarschall Ewald von Kleist (cuman wajahnya doang, Oberbefehlshaber Heeresgruppe A)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Flieger Günther Korten (Kommandierender General I. Flieger-Korps); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd);Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler)
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (tertutup oleh Hitler, Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); Generalleutnant Adolf Heusinger (Chef der Operationsabteilung des Generalstabes im Oberkommando des Heeres); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee). Kini giliran Von Kleist yang memberikan penjelasan, sementara Von Richthofen dan Schmundt nge-gosip sendiri
Adolf Hitler keluar dari ruang perundingan bersama para panglima Ostfront di Zaporozhye, Ukraina, tanggal 9 Maret 1943, dengan disambut oleh gegap gempita "Heil Hitler" dan salam hormat Nazi. Di belakangnya adalahGeneralmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Semua orang dalam foto ini memakai seragam penahan hawa dingin karena saat itu musim semi baru saja bermula
Foto karya Heinrich Hoffmann ini (yang pertama kali dipublikasikan tanggal 18 Maret 1943) memperlihatkan Adolf Hitler dalam kunjungannya ke markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 10 Maret 1943, beberapa saat sebelum ofensif Manstein yang berhasil merebut kembali Kharkov dari tangan pasukan Rusia. Disini Sang Führer berjabat tangan dengan Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), sementara yang berdiri paling kanan adalah Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4), yang baru saja diangkat sebagai Generalfeldmarschall Luftwaffe tanggal 16 Februari sebelumnya. Di belakang Richthofen yang lagi nyengeh adalah SS-Oberführer Hans Baur, pilot pribadi Hitler. Di foto ini pula kita bisa melihat panji Krimschild di lengan kiri Manstein yang didapatnya awal 1943. Ini adalah Krimschild standar, karena nantinya dia dianugerahi Krimschild in Gold sebagai hadiah ultah dari para staffnya tanggal 24 November 1943.Krimschild in Gold sendiri sebelumnya telah diberikan oleh Manstein kepada Marsekal Ion Antonescu dari Rumania tanggal 3 Juli 1943 di Bukarest. Kunjungan-kunjungan militer semacam ini seringkali dimanfaatkan oleh para pembenci Hitler sebagai kesempatan melakukan pembunuhan terhadapnya, dan Hitler telah cukup cerdik dengan meng-counternya dengan jalan membatalkan sebagian di antaranya, seringkali di menit-menit akhir!
Upacara penganugerahan Brillanten #6 untuk Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Afrika) yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Vinnitsa tanggal 12 Maret 1943. Medali ini diberikan setelah beberapa hari sebelumnya (6 Maret 1943) "Sang Serigala Padang Pasir" melancarkan ofensif terakhirnya di Afrika, yang dikenal sebagai Pertempuran Medenine, melawan Eighth Army Inggris pimpinan Bernard Montgomery
Upacara penganugerahan Eichenlaub yang diselenggarakan tanggal 17 Maret 1943 setelah ditunda di waktu sebelumnya. Upacara ini diselenggarakan di markas besar Prusia Timur. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant der Reserve Georg Michael (187. EL), Hauptmann der Reserve Konrad Hupfer (136. EL), Hitler dan Karl-Jesko von Puttkamer. Foto ini rada burem bukan karena hasil scan dari buku, melainkan negatif aslinya rusak karena asam dan lubang bekas tusukan!
Pada tanggal 18-19 Maret 1943 Hitler mengunjungi kota Rügenwalde/Pomerania (Jerman) untuk melihat demonstrasi meriam terbesar di dunia Eisenbahngeschütz "Dora" (kaliber 800mm!). Dengan disaksikan oleh Sang Führer dan para pengiringnya, artileri yang bergerak melalui jalan kereta khusus tersebut menembakkan dua peluru yang besarnya amit-amit. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1943 oleh Walter Frentz dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Oberführer Prof. Dr.-Ing. e.h. mult. Ferdinand Porsche (Vorsitzender der Panzerkommission), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Adolf Hitler menyalami para prajurit Wehrmacht yang terluka dalam peperangan dalam peringatan Heldengedenktag di Berlin, hari minggu tanggal 21 Maret 1943. Di belakang kita bisa melihat dua orang Ritterkreuzträger dari Heer yang salah satunya adalah Oberstleutnant Kurt Gehrke (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Großdeutschland"). Puncak acara Heldengedenktag (Hari Pahlawan) biasanya diselenggarakan di Zeughaug, Berlin, yang merupakan bangunan bersejarah tempat para pemimpin Prusia dan Jerman memberikan penghormatan bagi para pahlawan yang telah gugur membela negara. Acara biasanya dimulai dengan pidato, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di Ehrenmal. Setelah itu adalah acara ramah tamah dengan prajurit yang terluka di medan pertempuran, dan diakhiri dengan parade batalyon kehormatan (Ehrenbataillon) yang terdiri dari empat kompi (dengan masing-masingnya mewakili unit Heer, Luftwaffe, Kriegsmarine dan Waffen-SS). Untuk peringatan Heldengedenktag tahun 1943 sendiri komandan Ehrenbataillon-nya dipilih Oberstleutnant Gehrke
Peringatan Mengenang Para Pahlawan Yang Gugur (Heldengedenktag) yang diselenggarakan tanggal 21 Maret 1943 di Berliner Zughaus. Repot dah kalo disebutin semua yang hadir disini, tapi setidaknya yang di baris depan saja yang dedengkot-dedengkot Third Reich-nya, dari kiri ke kanan: Reichskriegsopferführer Hanns Oberlindober, Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Reichsmarschall Hermann Göring dan Führer Adolf Hitler
Upacara penganugerahan medali untuk dua orang perwira Heer yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg tanggal 31 Maret 1943 (bersamaan waktunya dengan Sepp Dietrich). Para penerimanya adalah Generalmajor Georg-Wihelm Postel (215. EL) dan Oberst der Reserve Hyazinth graf Strachwitz von Groß-Zauche und Camminetz (27. Schwerter) yang sedang menghormat Nazi tapi tertutup oleh badan Postel
Lukisan Hitler karya Willy Exner menggantung di latar belakang sementara para top-notch Nazi sedang berunding untuk membahas rencana pembangunan di Linz saat acara kunjungan Hitler ke kota di Austria tersebut, 4 April 1943. Dari kiri ke kanan: tidak dikenal, Roderich Fick (arkhitekt), Führer Adolf Hitler, SS-Obergruppenführer August Eigruber (Gauleiter des Gaues Oberdonau); SS-Brigadeführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP); Reichsminister Prof.Dr.-Ing. Albert Speer (Reichsminister für Bewaffnung und Kriegsproduktion); Reichsleiter Martin Bormann (Sekretär des Führers); dan Hermann Giesler (membelakangi kamera, architekt)
Foto ini diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 April 1943 di Reichswerke Hermann Göring, Linz (Jerman), saat Hitler melakukan kunjungan sekaligus inspeksi ke Eisenbahngeschütz 80 cm Kanone Schwerer Gustav, artileri terbesar yang pernah dibuat manusia dalam Perang Dunia II! Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Ingenieur Erich Müller (Wehrwirtschaftsführer), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Prof.Dr.-Ing.Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tidak terlihat di foto ini, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Adolf Hitler menganugerahkan Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuz kepada Gesandter Dr.phil. Rudolf Rahn di Berghof Obersalzberg tanggal 22 Juni 1943. Dalam foto ini Rahn menerima RK KvK ohne Schwerter. Uniknya, dia juga menerima yang versi mit Schwerter meskipun tanggal pastinya tidak diketahui! Di antara Rahn dan Hitler adalah Menteri Luar Negeri Joachim von Ribbentrop sementara di belakang Rahn adalah Julius Schaub
Upacara penganugerahan Eichenlaub #297 untuk SS-Brigadeführer Hermann Prieß yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze. Untuk tanggalnya tidak ada kepastian, yang jelas setelah tanggal 9 September 1943
Tanggal dan lokasi: 15 September 1943 di Führerhauptquartier. Depan, dari kiri ke kanan: Erich von Manstein, Adolf Hitler, Kurt Zeitzler dan Ewald von Kleist. Di belakang Hitler adalah Theodor Busse (pangkat terakhir General der Infanterie). Ada yang berpendapat bahwa foto ini dan foto pertemuan di markas besarHeeresgruppe Süd di Zaporozhye adalah sama (karena posisi jenderal-jenderal sekeliling Hitler yang sama persis!), tapi sebenarnya adalah berbeda. Cukuplah sebagai bukti: dalam foto di Zaporozhye, von Kleist mengenakan Eisernes Kreuz spange di sakunya, sementara di foto ini kita bisa dengan jelas melihat bahwa tidak ada sesuatupun disana! Atau apakah dia berak dulu ke WC terus pas balik lagi spange-nya sudah hilang ditelan tokay?
Tanggal dan lokasi: 15 September 1943 di Führerhauptquartier. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Oberstleutnant Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler");Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Oberst im Generalstab Joachim Meichßner (Chef der Organisationsabteilung im Wehrmachtführungsstab); Generalleutnant Theodor Busse (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres)
Upacara penganugerahan Ritterkreuz #2153 untuk SS-Hauptsturmführer der Reserve Otto Skorzeny yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze di Rastenburg pada tanggal 13 September 1943 (Ullstein memberi data tanggal 15 September 1943). Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Ernst Kaltenbrunner, Skorzeny, SS-Sturmbannführer Fritz Darges, Hitler, dan SS-Obersturmführer Heinz Linge
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk para perwira Heer yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 15 September 1943. Para penerima, dari kiri ke kanan: Oberst Paul Schultz (Kommandeur Grenadier-Regiment 308 / 198.Infanterie-Division, EL #284, terhalang oleh Hitler), Oberst der Reserve Dr.med.dent. Walter Lange (Kommandeur Grenadier-Regiment 43 / 1.Infanterie-Division, EL #300), Major Theodor Tolsdorff (Kommandeur I.Bataillon / Füsilier-Regiment 22 / 1.Infanterie-Division, EL #302), Oberst Günther Pape (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 394 / 3.Panzer-Division, EL #301), dan Major der Reserve Dr.med.dent. Franz Bäke (Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division, EL #262). Uniknya, dua di antara lima orang perwira yang "hajatan" disini adalah dokter gigi bersertifikasi (Lange dan Bäke)!
Upacara penganugerahan medali untuk para pilot Luftwaffe yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze tanggal 22 September 1943, diserahkan langsung oleh Adolf Hitler. Para penerima, dari kiri ke kanan: Major Hartmann Grasser (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 51 "Mölders") yang mendapatkan Eichenlaub #288, Hauptmann Heinrich Prinz zu Sayn-Wittgenstein (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 100) yang mendapatkan Eichenlaub #290, Hauptmann Günther Rall (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52) yang mendapatkan Schwerter #34, dan Hauptmann Walter Nowotny (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54) yang mendapatkan Schwerter #37
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk dua orang perwira SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze/Rastenburg bulan Oktober 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Heinz Harmel (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland" / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich". Eichenlaub #296 tanggal 7 September 1943), SS-Obersturmbannführer Otto Baum (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Totenkopf" / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf". Eichenlaub #277 tanggal 22 Agustus 1943), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei). Terlihat perban masih membebat bagian leher Harmel yang terluka, luka yang didapatkannya di medan pertempuran tanggal 2 Oktober 1943. Foto ini sendiri terdapat dalam buku "On the Field of Honor: A History of the Knight's Cross Bearers" karya John R. Angolia
Upacara penganugerahan medali yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze sesudah tanggal 3 Oktober 1943. Para penerima, dari kiri ke kanan, adalah: Oberleutnant Bodo Spranz (2182. RK + 308. EL) dan General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (294. EL)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #310 untuk SS-Hauptsturmführer Erwin Meierdress yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 5 Oktober 1943
Upacara penganugerahan Brillanten #8 untuk Hauptmann Walter Nowotny (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54) yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Oktober 1943. Pilot asal Austria ini mendapat Brillanten setelah menjadi pilot pertama di dunia yang meraih 250 kemenangan udara!
Upacara penganugerahan medali untuk para jagoan U-boat yang diserahkan langsung oleh Hitler dan diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 1943 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Dari kiri ke kanan: Korvettenkapitän Wolfgang Lüth (29.Schwerter dan 7.Brillanten) menerima Schwertern und Brilliant grosse urkunden, Korvettenkapitän Robert Gysae (250. EL), Korvettenkapitän Erich Topp (11.Schwerter) menerima Schwertern Grosse Urkunde, Korvettenkapitän Reinhard Suhren (18.Schwerter) menerima Schwertern Grosse Urkunde, Adolf Hitler, dan Eichenlaubträger Admiral Theodor Krancke (Verbindungsoffizier des OBdM im Führerhauptquartier)
Masih dari upacara yang sama dengan di atas. Adolf Hitler menjabat tangan Korvettenkapitän Wolfgang Lüth (29.Schwerter dan 7.Brillanten) sementara di sebelah kiri adalah Admiral Theodor Krancke. Sebagai fotografer adalah Presse-Illustrationen Heinrich Hoffmann dan pertama kali diterbitkan dalam 'Deutsche Allgemeine Zeitung' edisi 30 Oktober 1943. Untuk sekarang copyright-nya dipegang oleh ullstein bild
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk dua orang perwira Waffen-SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze akhir Oktober 1943. Disini Hitler sedang menyerahkan medali ke tangan SS-Gruppenführer Walter Krüger (286. EL), sementara di sebelah Krüger yang wajahnya terhalang adalah SS-Obersturmbannführer Sylvester Stadler (303. EL)
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menyerahkan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #353 kepada SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich"), sementara SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) memperhatikan dengan bangga dari belakang. Upacara ini diselenggarakan tanggal 10 Desember 1943 di Führerhauptquartier Wolffschanze
Masih dari upacara penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #353 kepada SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich"). Kini di belakang Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berdiri SS-Sturmbannführer Fritz Darges (persönlicher Adjutant von Adolf Hitler), yang nantinya juga kena gilirannya dianugerahi Ritterkreuz tanggal 5 April 1945
Upacara penganugerahan Brillanten #6 untuk Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Afrika) yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Vinnitsa tanggal 12 Maret 1943. Medali ini diberikan setelah beberapa hari sebelumnya (6 Maret 1943) "Sang Serigala Padang Pasir" melancarkan ofensif terakhirnya di Afrika, yang dikenal sebagai Pertempuran Medenine, melawan Eighth Army Inggris pimpinan Bernard Montgomery
Upacara penganugerahan Eichenlaub yang diselenggarakan tanggal 17 Maret 1943 setelah ditunda di waktu sebelumnya. Upacara ini diselenggarakan di markas besar Prusia Timur. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant der Reserve Georg Michael (187. EL), Hauptmann der Reserve Konrad Hupfer (136. EL), Hitler dan Karl-Jesko von Puttkamer. Foto ini rada burem bukan karena hasil scan dari buku, melainkan negatif aslinya rusak karena asam dan lubang bekas tusukan!
Pada tanggal 18-19 Maret 1943 Hitler mengunjungi kota Rügenwalde/Pomerania (Jerman) untuk melihat demonstrasi meriam terbesar di dunia Eisenbahngeschütz "Dora" (kaliber 800mm!). Dengan disaksikan oleh Sang Führer dan para pengiringnya, artileri yang bergerak melalui jalan kereta khusus tersebut menembakkan dua peluru yang besarnya amit-amit. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1943 oleh Walter Frentz dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Oberführer Prof. Dr.-Ing. e.h. mult. Ferdinand Porsche (Vorsitzender der Panzerkommission), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Adolf Hitler menyalami para prajurit Wehrmacht yang terluka dalam peperangan dalam peringatan Heldengedenktag di Berlin, hari minggu tanggal 21 Maret 1943. Di belakang kita bisa melihat dua orang Ritterkreuzträger dari Heer yang salah satunya adalah Oberstleutnant Kurt Gehrke (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment "Großdeutschland"). Puncak acara Heldengedenktag (Hari Pahlawan) biasanya diselenggarakan di Zeughaug, Berlin, yang merupakan bangunan bersejarah tempat para pemimpin Prusia dan Jerman memberikan penghormatan bagi para pahlawan yang telah gugur membela negara. Acara biasanya dimulai dengan pidato, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di Ehrenmal. Setelah itu adalah acara ramah tamah dengan prajurit yang terluka di medan pertempuran, dan diakhiri dengan parade batalyon kehormatan (Ehrenbataillon) yang terdiri dari empat kompi (dengan masing-masingnya mewakili unit Heer, Luftwaffe, Kriegsmarine dan Waffen-SS). Untuk peringatan Heldengedenktag tahun 1943 sendiri komandan Ehrenbataillon-nya dipilih Oberstleutnant Gehrke
Peringatan Mengenang Para Pahlawan Yang Gugur (Heldengedenktag) yang diselenggarakan tanggal 21 Maret 1943 di Berliner Zughaus. Repot dah kalo disebutin semua yang hadir disini, tapi setidaknya yang di baris depan saja yang dedengkot-dedengkot Third Reich-nya, dari kiri ke kanan: Reichskriegsopferführer Hanns Oberlindober, Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Reichsmarschall Hermann Göring dan Führer Adolf Hitler
Upacara penganugerahan medali untuk dua orang perwira Heer yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg tanggal 31 Maret 1943 (bersamaan waktunya dengan Sepp Dietrich). Para penerimanya adalah Generalmajor Georg-Wihelm Postel (215. EL) dan Oberst der Reserve Hyazinth graf Strachwitz von Groß-Zauche und Camminetz (27. Schwerter) yang sedang menghormat Nazi tapi tertutup oleh badan Postel
Lukisan Hitler karya Willy Exner menggantung di latar belakang sementara para top-notch Nazi sedang berunding untuk membahas rencana pembangunan di Linz saat acara kunjungan Hitler ke kota di Austria tersebut, 4 April 1943. Dari kiri ke kanan: tidak dikenal, Roderich Fick (arkhitekt), Führer Adolf Hitler, SS-Obergruppenführer August Eigruber (Gauleiter des Gaues Oberdonau); SS-Brigadeführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP); Reichsminister Prof.Dr.-Ing. Albert Speer (Reichsminister für Bewaffnung und Kriegsproduktion); Reichsleiter Martin Bormann (Sekretär des Führers); dan Hermann Giesler (membelakangi kamera, architekt)
Foto ini diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 April 1943 di Reichswerke Hermann Göring, Linz (Jerman), saat Hitler melakukan kunjungan sekaligus inspeksi ke Eisenbahngeschütz 80 cm Kanone Schwerer Gustav, artileri terbesar yang pernah dibuat manusia dalam Perang Dunia II! Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Ingenieur Erich Müller (Wehrwirtschaftsführer), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Prof.Dr.-Ing.Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tidak terlihat di foto ini, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Adolf Hitler menganugerahkan Ritterkreuz pada Generale d'Armata (Kolonel Jenderal) Italo Gariboldi, panglima 8.Armata di Rusia (1942-1943). Upacara ini diselenggarakan pada bulan April 1943 dengan dihadiri oleh para perwira tinggi Jerman dan Italia. Dalam foto ini kita bisa melihat kehadiran Reichsamtsleiter Johannes Engel (paling kiri), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (kedua dari kiri) dan Generalleutnant Rudolf Schmundt (ketiga dari kiri)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #223 untuk Großadmiral Karl Dönitz yang diselenggarakan tanggal 6 April 1943 di Berghof Obersalzberg (Ullstein memberikan data yang sedikit berbeda dengan mengatakan bahwa upacaranya diadakan pada tanggal 7 April 1943)
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler (Führer des Großdeutschen Reiches) untuk 14 orang anggota Wehrmacht (7 dari Heer, 6 dari Luftwaffe dan 1 dari Waffen-SS) yang diselenggarakan di Berghof, Obersalzberg (tepatnya di Große Halle alias Aula Akbar), pada tanggal 16 April 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Walter Scheunemann (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment 272 / 93.Infanterie-Division. Eichenlaub #202 tanggal 6 Maret 1943), Oberleutnant der Reserve Josef Bremm (Chef 5.Kompanie / II.Bataillon / Grenadier-Regiment 426 /126.Infanterie-Division. Eichenlaub #165 tanggal 23 Desember 1942), Hauptmann der Reserve Heinrich Schüler (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Reimengt 525 / 298.Infanterie-Division. Eichenlaub #218 tanggal 2 April 1943), Hauptmann Peter Frantz (Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung "Großdeutschland" / Infanterie-Division "Großdeutschland" [motorisiert] . Eichenlaub #228 tanggal 14 April 1943), Oberleutnant Werner Baumgarten-Crusius (Führer I.Bataillon / Grenadier-Regiment 156 [motorisiert] / 16.Infanterie-Division [motorisiert]. Eichenlaub #199 tanggal 27 Februari 1943), Oberfeldwebel Rudolf Schlee (Zugführer di 6.Kompanie / II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 13 / 4.Gebirgs-Division "Enzian". Eichenlaub #222 tanggal 6 April 1943), Unteroffizier der Reserve Georg Rietscher (bersalaman dengan Hitler. Vorwärtser Beobachter 14.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 513 / 294.Infanterie-Division. Eichenlaub #210 tanggal 14 Maret 1943), Oberstleutnant Paul-Werner Hozzel (Geschwaderkommodore Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #230 tanggal 14 April 1943), Major Werner Streib (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1. Eichenlaub #197 tanggal 26 Februari 1943), Oberleutnant Theodor Nordmann (mit der Führung beauftragt III.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #214 tanggal 17 Maret 1943), Oberleutnant Hans Ulrich Rudel (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #229 tanggal 14 April 1943), Hauptmann Egon Mayer (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen". Eichenlaub #232 tanggal 16 April 1943), Hauptmann Georg Dörffel (mit der Führung beauftragt I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #231 tanggal 14 April 1943), dan SS-Standartenführer Hinrich Schuldt (Kommandeur SS-Brigade "Schuldt". Eichenlaub #220 tanggal 2 April 1943)
Albert Speer menerima Fritz-Todt-Ring dari tangan Hitler tanggal 2 Juni 1943 di Führerhauptquartier Vinnitsa. Tercatat hanya tiga orang yang menerima cincin kehormatan ini, dengan Speer merupakan penerima pertama (yang lainnya adalah Dr. Julius Dorpmüller tanggal 24 Juli 1944 dan Dr. Wilhelm Ohnesorge). Pemberian cincin ini disponsori oleh Nationalsozialistischer Bund Deutscher Technik, NSBDT (Persatuan Nasional-Sosialis untuk Teknologi Jerman) sebagai penghormatan bagi mendiang Dr. Fritz Todt. Todt sendiri adalah kepala NSBDT kedua setelah Gottfried Feder, dan setelah dia meninggal posisinya lalu diberikan kepada Albert Speer
Upacara penganugerahan medali Eichenlaub dan Schwerter oleh Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) untuk para perwira dan bintara Wehrmacht/Waffen-SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze bulan Juni 1943. Para penerima dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans-Karl von Scheele (Eichenlaub #217 tanggal 2 April 1943. Kommandierender General Korps Scheele), Oberst Walter Gorn (Schwerter #30 tanggal 8 Juni 1943. Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 10 / 9.Panzer-Division), Oberst Karl Löwrick (Eichenlaub #247 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur Grenadier-Regiment 272 / 93.Infanterie-Division), Oberst Franz Griesbach (Eichenlaub #242 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur Grenadier-Regiment 399 / 170.Infanterie-Division), Hauptmann Waldemar von Gazen (Eichenlaub #182 tanggal 18 Januari 1943. Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 66 / 13.Panzer-Division), Hauptmann Erich Bärenfänger (Eichenlaub #243 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division), SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Eichenlaub #233 tanggal 16 April 1943. Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"), Oberleutnant der Reserve Wilhelm Niggemeyer (Eichenlaub #241 tanggal 17 Mei 1943. Adjutant Pionier-Bataillon 26 / 26.Infanterie-Division), dan Oberfeldwebel Ernst Kruse (Eichenlaub #245 tanggal 17 Mei 1943. Zugführer di 7.Kompanie / Panzergrenadier-Regiment 3 / 3.Panzer-Division)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #223 untuk Großadmiral Karl Dönitz yang diselenggarakan tanggal 6 April 1943 di Berghof Obersalzberg (Ullstein memberikan data yang sedikit berbeda dengan mengatakan bahwa upacaranya diadakan pada tanggal 7 April 1943)
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler (Führer des Großdeutschen Reiches) untuk 14 orang anggota Wehrmacht (7 dari Heer, 6 dari Luftwaffe dan 1 dari Waffen-SS) yang diselenggarakan di Berghof, Obersalzberg (tepatnya di Große Halle alias Aula Akbar), pada tanggal 16 April 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Walter Scheunemann (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment 272 / 93.Infanterie-Division. Eichenlaub #202 tanggal 6 Maret 1943), Oberleutnant der Reserve Josef Bremm (Chef 5.Kompanie / II.Bataillon / Grenadier-Regiment 426 /126.Infanterie-Division. Eichenlaub #165 tanggal 23 Desember 1942), Hauptmann der Reserve Heinrich Schüler (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Reimengt 525 / 298.Infanterie-Division. Eichenlaub #218 tanggal 2 April 1943), Hauptmann Peter Frantz (Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung "Großdeutschland" / Infanterie-Division "Großdeutschland" [motorisiert] . Eichenlaub #228 tanggal 14 April 1943), Oberleutnant Werner Baumgarten-Crusius (Führer I.Bataillon / Grenadier-Regiment 156 [motorisiert] / 16.Infanterie-Division [motorisiert]. Eichenlaub #199 tanggal 27 Februari 1943), Oberfeldwebel Rudolf Schlee (Zugführer di 6.Kompanie / II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 13 / 4.Gebirgs-Division "Enzian". Eichenlaub #222 tanggal 6 April 1943), Unteroffizier der Reserve Georg Rietscher (bersalaman dengan Hitler. Vorwärtser Beobachter 14.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 513 / 294.Infanterie-Division. Eichenlaub #210 tanggal 14 Maret 1943), Oberstleutnant Paul-Werner Hozzel (Geschwaderkommodore Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #230 tanggal 14 April 1943), Major Werner Streib (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1. Eichenlaub #197 tanggal 26 Februari 1943), Oberleutnant Theodor Nordmann (mit der Führung beauftragt III.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #214 tanggal 17 Maret 1943), Oberleutnant Hans Ulrich Rudel (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #229 tanggal 14 April 1943), Hauptmann Egon Mayer (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen". Eichenlaub #232 tanggal 16 April 1943), Hauptmann Georg Dörffel (mit der Führung beauftragt I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #231 tanggal 14 April 1943), dan SS-Standartenführer Hinrich Schuldt (Kommandeur SS-Brigade "Schuldt". Eichenlaub #220 tanggal 2 April 1943)
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler (Führer des Großdeutschen Reiches) untuk 14 orang anggota Wehrmacht (7 dari Heer, 6 dari Luftwaffe dan 1 dari Waffen-SS) yang diselenggarakan di Berghof, Obersalzberg (tepatnya di Große Halle alias Aula Akbar), pada tanggal 16 April 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Walter Scheunemann (Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment 272 / 93.Infanterie-Division. Eichenlaub #202 tanggal 6 Maret 1943), Oberleutnant Werner Baumgarten-Crusius (Führer I.Bataillon / Grenadier-Regiment 156 [motorisiert] / 16.Infanterie-Division [motorisiert]. Eichenlaub #199 tanggal 27 Februari 1943), Oberfeldwebel Rudolf Schlee (Zugführer di 6.Kompanie / II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 13 / 4.Gebirgs-Division "Enzian". Eichenlaub #222 tanggal 6 April 1943), Unteroffizier der Reserve Georg Rietscher (bersalaman dengan Hitler. Vorwärtser Beobachter 14.Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 513 / 294.Infanterie-Division. Eichenlaub #210 tanggal 14 Maret 1943), Oberstleutnant Paul-Werner Hozzel (Geschwaderkommodore Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #230 tanggal 14 April 1943), Major Werner Streib (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1. Eichenlaub #197 tanggal 26 Februari 1943), Oberleutnant Theodor Nordmann (mit der Führung beauftragt III.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #214 tanggal 17 Maret 1943), Oberleutnant Hans Ulrich Rudel (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann". Eichenlaub #229 tanggal 14 April 1943), Hauptmann Egon Mayer (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen". Eichenlaub #232 tanggal 16 April 1943), Hauptmann Georg Dörffel (mit der Führung beauftragt I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1. Eichenlaub #231 tanggal 14 April 1943), dan SS-Standartenführer Hinrich Schuldt (Kommandeur SS-Brigade "Schuldt". Eichenlaub #220 tanggal 2 April 1943). Antara Scheunemann dan Baumgarten-Crusius sebenarnya terdapat tiga orang lagi cuma tidak terlihat dari sudut foto ini: Oberleutnant der Reserve Josef Bremm (Chef 5.Kompanie / II.Bataillon / Grenadier-Regiment 426 /126.Infanterie-Division. Eichenlaub #165 tanggal 23 Desember 1942), Hauptmann der Reserve Heinrich Schüler (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Reimengt 525 / 298.Infanterie-Division. Eichenlaub #218 tanggal 2 April 1943), dan Hauptmann Peter Frantz (Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung "Großdeutschland" / Infanterie-Division "Großdeutschland" [motorisiert] . Eichenlaub #228 tanggal 14 April 1943)
Albert Speer menerima Fritz-Todt-Ring dari tangan Hitler tanggal 2 Juni 1943 di Führerhauptquartier Vinnitsa. Tercatat hanya tiga orang yang menerima cincin kehormatan ini, dengan Speer merupakan penerima pertama (yang lainnya adalah Dr. Julius Dorpmüller tanggal 24 Juli 1944 dan Dr. Wilhelm Ohnesorge). Pemberian cincin ini disponsori oleh Nationalsozialistischer Bund Deutscher Technik, NSBDT (Persatuan Nasional-Sosialis untuk Teknologi Jerman) sebagai penghormatan bagi mendiang Dr. Fritz Todt. Todt sendiri adalah kepala NSBDT kedua setelah Gottfried Feder, dan setelah dia meninggal posisinya lalu diberikan kepada Albert Speer
Upacara penganugerahan medali Eichenlaub dan Schwerter oleh Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) untuk para perwira dan bintara Wehrmacht/Waffen-SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze bulan Juni 1943. Para penerima dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans-Karl von Scheele (Eichenlaub #217 tanggal 2 April 1943. Kommandierender General Korps Scheele), Oberst Walter Gorn (Schwerter #30 tanggal 8 Juni 1943. Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 10 / 9.Panzer-Division), Oberst Karl Löwrick (Eichenlaub #247 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur Grenadier-Regiment 272 / 93.Infanterie-Division), Oberst Franz Griesbach (Eichenlaub #242 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur Grenadier-Regiment 399 / 170.Infanterie-Division), Hauptmann Waldemar von Gazen (Eichenlaub #182 tanggal 18 Januari 1943. Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 66 / 13.Panzer-Division), Hauptmann Erich Bärenfänger (Eichenlaub #243 tanggal 17 Mei 1943. Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 123 / 50.Infanterie-Division), SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Eichenlaub #233 tanggal 16 April 1943. Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"), Oberleutnant der Reserve Wilhelm Niggemeyer (Eichenlaub #241 tanggal 17 Mei 1943. Adjutant Pionier-Bataillon 26 / 26.Infanterie-Division), dan Oberfeldwebel Ernst Kruse (Eichenlaub #245 tanggal 17 Mei 1943. Zugführer di 7.Kompanie / Panzergrenadier-Regiment 3 / 3.Panzer-Division)
Adolf Hitler menganugerahkan Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuz kepada Gesandter Dr.phil. Rudolf Rahn di Berghof Obersalzberg tanggal 22 Juni 1943. Dalam foto ini Rahn menerima RK KvK ohne Schwerter. Uniknya, dia juga menerima yang versi mit Schwerter meskipun tanggal pastinya tidak diketahui! Di antara Rahn dan Hitler adalah Menteri Luar Negeri Joachim von Ribbentrop sementara di belakang Rahn adalah Julius Schaub
Setelah upacara penganugerahan Eichenlaub dan Schwerter yang diserahkan langsung oleh Sang Führer tanggal 2 Agustus 1943 di Führerhauptquartier Wolffschanze, para pemenang berfoto bersama. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Werner Schroer (268. EL), Hauptmann Heinrich Ehrler (265. EL), Hauptmann Egmont Prinz zu Lippe Weissenfeld (263. EL), Major Helmut Lent (32. Schw.), Hauptmann Manfred Meurer (264. EL), Oberleutnant Joachim Kirschner (267. EL), dan Oberleutnant Theodor Weissenberger (266. EL)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #297 untuk SS-Brigadeführer Hermann Prieß yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze. Untuk tanggalnya tidak ada kepastian, yang jelas setelah tanggal 9 September 1943
Tanggal dan lokasi: 15 September 1943 di Führerhauptquartier. Depan, dari kiri ke kanan: Erich von Manstein, Adolf Hitler, Kurt Zeitzler dan Ewald von Kleist. Di belakang Hitler adalah Theodor Busse (pangkat terakhir General der Infanterie). Ada yang berpendapat bahwa foto ini dan foto pertemuan di markas besarHeeresgruppe Süd di Zaporozhye adalah sama (karena posisi jenderal-jenderal sekeliling Hitler yang sama persis!), tapi sebenarnya adalah berbeda. Cukuplah sebagai bukti: dalam foto di Zaporozhye, von Kleist mengenakan Eisernes Kreuz spange di sakunya, sementara di foto ini kita bisa dengan jelas melihat bahwa tidak ada sesuatupun disana! Atau apakah dia berak dulu ke WC terus pas balik lagi spange-nya sudah hilang ditelan tokay?
Tanggal dan lokasi: 15 September 1943 di Führerhauptquartier. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); Oberstleutnant Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler");Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd); Oberst im Generalstab Joachim Meichßner (Chef der Organisationsabteilung im Wehrmachtführungsstab); Generalleutnant Theodor Busse (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres)
Upacara penganugerahan Ritterkreuz #2153 untuk SS-Hauptsturmführer der Reserve Otto Skorzeny yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze di Rastenburg pada tanggal 13 September 1943 (Ullstein memberi data tanggal 15 September 1943). Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Ernst Kaltenbrunner, Skorzeny, SS-Sturmbannführer Fritz Darges, Hitler, dan SS-Obersturmführer Heinz Linge
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk para perwira Heer yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 15 September 1943. Para penerima, dari kiri ke kanan: Oberst Paul Schultz (Kommandeur Grenadier-Regiment 308 / 198.Infanterie-Division, EL #284, terhalang oleh Hitler), Oberst der Reserve Dr.med.dent. Walter Lange (Kommandeur Grenadier-Regiment 43 / 1.Infanterie-Division, EL #300), Major Theodor Tolsdorff (Kommandeur I.Bataillon / Füsilier-Regiment 22 / 1.Infanterie-Division, EL #302), Oberst Günther Pape (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 394 / 3.Panzer-Division, EL #301), dan Major der Reserve Dr.med.dent. Franz Bäke (Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division, EL #262). Uniknya, dua di antara lima orang perwira yang "hajatan" disini adalah dokter gigi bersertifikasi (Lange dan Bäke)!
Upacara penganugerahan medali untuk para pilot Luftwaffe yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze tanggal 22 September 1943, diserahkan langsung oleh Adolf Hitler. Para penerima, dari kiri ke kanan: Major Hartmann Grasser (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 51 "Mölders") yang mendapatkan Eichenlaub #288, Hauptmann Heinrich Prinz zu Sayn-Wittgenstein (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 100) yang mendapatkan Eichenlaub #290, Hauptmann Günther Rall (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52) yang mendapatkan Schwerter #34, dan Hauptmann Walter Nowotny (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54) yang mendapatkan Schwerter #37
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk dua orang perwira SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze/Rastenburg bulan Oktober 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Heinz Harmel (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Deutschland" / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich". Eichenlaub #296 tanggal 7 September 1943), SS-Obersturmbannführer Otto Baum (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Totenkopf" / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf". Eichenlaub #277 tanggal 22 Agustus 1943), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei). Terlihat perban masih membebat bagian leher Harmel yang terluka, luka yang didapatkannya di medan pertempuran tanggal 2 Oktober 1943. Foto ini sendiri terdapat dalam buku "On the Field of Honor: A History of the Knight's Cross Bearers" karya John R. Angolia
Upacara penganugerahan medali yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze sesudah tanggal 3 Oktober 1943. Para penerima, dari kiri ke kanan, adalah: Oberleutnant Bodo Spranz (2182. RK + 308. EL) dan General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (294. EL)
Upacara penganugerahan Eichenlaub #310 untuk SS-Hauptsturmführer Erwin Meierdress yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 5 Oktober 1943
Upacara penganugerahan Brillanten #8 untuk Hauptmann Walter Nowotny (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54) yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Oktober 1943. Pilot asal Austria ini mendapat Brillanten setelah menjadi pilot pertama di dunia yang meraih 250 kemenangan udara!
Upacara penganugerahan medali untuk para jagoan U-boat yang diserahkan langsung oleh Hitler dan diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 1943 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Dari kiri ke kanan: Korvettenkapitän Wolfgang Lüth (29.Schwerter dan 7.Brillanten) menerima Schwertern und Brilliant grosse urkunden, Korvettenkapitän Robert Gysae (250. EL), Korvettenkapitän Erich Topp (11.Schwerter) menerima Schwertern Grosse Urkunde, Korvettenkapitän Reinhard Suhren (18.Schwerter) menerima Schwertern Grosse Urkunde, Adolf Hitler, dan Eichenlaubträger Admiral Theodor Krancke (Verbindungsoffizier des OBdM im Führerhauptquartier)
Masih dari upacara yang sama dengan di atas. Adolf Hitler menjabat tangan Korvettenkapitän Wolfgang Lüth (29.Schwerter dan 7.Brillanten) sementara di sebelah kiri adalah Admiral Theodor Krancke. Sebagai fotografer adalah Presse-Illustrationen Heinrich Hoffmann dan pertama kali diterbitkan dalam 'Deutsche Allgemeine Zeitung' edisi 30 Oktober 1943. Untuk sekarang copyright-nya dipegang oleh ullstein bild
Upacara penganugerahan Eichenlaub untuk dua orang perwira Waffen-SS yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze akhir Oktober 1943. Disini Hitler sedang menyerahkan medali ke tangan SS-Gruppenführer Walter Krüger (286. EL), sementara di sebelah Krüger yang wajahnya terhalang adalah SS-Obersturmbannführer Sylvester Stadler (303. EL)
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menyerahkan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #353 kepada SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich"), sementara SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) memperhatikan dengan bangga dari belakang. Upacara ini diselenggarakan tanggal 10 Desember 1943 di Führerhauptquartier Wolffschanze
Masih dari upacara penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #353 kepada SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 2 / 2.SS-Panzer-Division "Das Reich"). Kini di belakang Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berdiri SS-Sturmbannführer Fritz Darges (persönlicher Adjutant von Adolf Hitler), yang nantinya juga kena gilirannya dianugerahi Ritterkreuz tanggal 5 April 1945
Subscribe to: Posts (Atom)
No comments:
Post a Comment