Oberst Werner Baumbach (27 Desember 1916 - 20 Oktober 1953) adalah seorang pilot pembom Luftwaffe yang menjadi spesialis penghancur kapal-kapal Sekutu di samudera. Dalam 200+ misi tempur yang pernah dijalaninya, Baumbach tercatat menenggelamkan tidak kurang dari 300.000 GRT kapal musuh! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #14 tanggal 8 Mei 1940 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / X.Fliegerkorps / Luftflotte 5, Eichenlaub #20 tanggal 14 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 3, dan Schwerter #16 tanggal 17 Agustus 1942 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / Fliegerführer Nord (Ost) / Luftflotte 5. Di akhir perang Baumbach ditunjuk sebagai komandan unit misterius Kampfgeschwader 200 (KG 200). Saking misteriusnya unit ini, bahkan dalam memoar yang dibuatnya seusai perang tak satu pun kata yang dia ucapkan tentangnya! Baumbach kemudian berimigrasi ke Argentina untuk membantu diktator Juan Peron dalam membangun angkatan udara negaranya. Dia tewas dalam sebuah kecelakaan udara pada tahun 1953 saat menerbangkan pesawat pembom Lancaster. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (28 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Mei 1940); Narvikschild; Bild des Reichsmarschalls im Silberrahmen (1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (22 Maret 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (22 April 1941); Goldenes HJ-Abzeichen; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen mit Brillanten (14 Juli 1941); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger "Einsatzzahl 200". Biografi singkat tentangnya bisa dilihat DISINI
Werner Baumbach muda sebagai Hitlerjugend-Führer. Dari sejak kecil dia telah terpesona dengan dunia penerbangan dan ikut ambil bagian dalam "demam glider" yang saat itu melanda Jerman. Pengaruh indoktrinasi faham Nasional-Sosialisme yang dia terima dari sejak usia belia saat masih menjadi anggota Hitlerjugend tetap bertahan jauh bertahun-tahun setelahnya. Seusai Perang Dunia II Baumbach mengeluarkan buku memoarnya yang berjudul "Zu spät: Aufstieg und Untergang der deutschen Luftwaffe" (versi Inggrisnya berjudul: "Broken Swastika"). Buku tersebut mengungkap secara jelas keyakinan Baumbach yang tetap teguh mendukung Nasional-Sosialisme, bahkan setelah kekalahan Jerman dalam perang akbar tersebut!
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Leutnant Werner Baumbach (Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") yang diselenggarakan pada tanggal 8 Mei 1940. Yang menyerahkannya adalah Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler", Oberstleutnant im Generalstab Walter Loebel (beberapa bulan kemudian giliran Loebel yang mendapatkan medali yang sama pada tanggal 29 Juli 1940). Baumbach mendapatkan medali bergengsi tersebut karena dianggap berhasil menenggelamkan kapal penjelajah ringan Prancis "Émile Bertin" tanggal 19 April 1940. Ternyata kemudian diketahui bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan berat saja tapi tidak sampai karam, sementara medali sudah terlanjur diberikan! Kesalahan tersebut seakan "terbayar" ketika Baumbach terus menerus menambah jumlah kapal musuh yang menjadi korbannya sehingga di akhir perang dia ditahbiskan sebagai pilot pembom tersukses Luftwaffe dalam urusan menghancurkan kapal di lautan dengan total tonase 300.000 GRT yang berhasil ditenggelamkan!
Oberleutnant Werner Baumbach (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dalam sampul majalah "Die neue Gartenlaube" (Gazebo Baru) edisi No.18 yang diterbitkan pada tanggal 30 April 1941. Majalah satu ini pada asalnya merupakan suratkabar Jerman pertama yang mencapai kesuksesan setelah diproduksi massal pada tahun 1853 dan sekaligus merupakan pelopor majalah modern. Pada awalnya dia bernama "Die Gartenlaube - Illustrirtes Familienblatt", tapi kemudian dirubah menjadi "Die neue Gartenlaube" pada tahun 1938
Foto Werner Baumbach bersama dengan salah seorang awaknya di dalam pesawat Junkers Ju 88 yang dimuat dalam sebuah artikel majalah Luftwaffe "Der Adler" edisi 20 Mei 1941. Dalam periode ini Baumbach sudah menjadi pahlawan perang sekaligus "selebritis" jerman. Dia juga menjadi pakar operasi-operasi pemboman samudera yang menargetkan kapal-kapal Sekutu yang berlayar di perairan Atlantik utara
Oberleutnant Werner Baumbach (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "KG 30) berdiri di depan pesawat pembom Junkers Ju 88 A-4. Sepanjang karirnya sebagai pilot Luftwaffe, Baumbach tercatat menerbangkan pesawat-pesawat ini: Junkers Ju 88 A-5 (Werknummer 0265) "4D + ?N" (rusak parah tanggal 24 Oktober 1940 saat mendarat darurat di Gilze-Rijen dengan awaknya terluka), Junkers Ju 88 A-4 "4D+DD" di Kampfgeschwader 30; serta Focke-Wulf Fw 200 dan Junkers Ju 188 di Kampfgeschwader 200
Empat orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler" berfoto bersama di depan kamera. Dari kiri ke kanan: Leutnant Werner Baumbach (Flugzeugführer di 5./KG 30. Ritterkreuz 8 Mei 1940), Hauptmann Klaus Hinkelbein (Gruppenkommandeur II./KG 30. Ritterkreuz 14 Juni 1940), Oberleutnant Franz Wieting (Staffelkapitän 6./KG 30. Ritterkreuz 19 Juni 1940), dan Feldwebel Wilhelm "Willi" Schultz (Flugzeugführer di 6./KG 30. Ritterkreuz 19 Juni 1940). Foto kemungkinan besar diambil di musim panas tahun 1940
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 untuk Hauptmann Werner Baumbach yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) pada bulan Juli 1941 dan diserahkan langsung dari tangan Adolf Hitler. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah bangunan yang terkamuflase dengan baik menggunakan daun-daunan. Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler. Baumbach mendapatkan medali tersebut secara resmi pada tanggal 14 Juli 1941 (sebagai Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") setelah berhasil menenggelamkan kapal-kapal Sekutu dengan total tonase 240.000 GRT
Hauptmann Werner Baumbach di hari penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 yang diserahkan langsung oleh Adolf Hitler pada bulan Juli 1941 di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg). Selain mendapatkan Eichenlaub, di bulan yang sama sang bomber handal mendapatkan promosi kenaikan pangkat (dari Oberleutnant menjadi Hauptmann) serta kenaikan jabatan ke yang lebih tinggi (dari Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe /Kampfgeschwader 30 menjadi Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30). Benar-benar bulan yang bawa hoki!
Werner Baumbach dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 yang didapatkannya tanggal 14 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler". Baumbach meraihnya setelah berhasil menenggelamkan kapal-kapal Sekutu dengan total tonase 240.000 GRT. Dari foto-foto ini kita bisa melihat betapa "idealnya" profil Baumbach sebagai gambaran ras arya (rambut pirang mata biru) yang dibangga-banggakan oleh Hitler dan Nazi-nya!
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") bersalaman dengan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), sementara tiga orang awak udara Baumbach memperhatikan. Ketiga dari kiri adalah Oberfeldwebel Wilhelm Braun (Beobachter) yang terus setia menemani Baumbach dalam puluhan misi pengeboman udara menggunakan pesawat Junkers Ju 88. Dalam buku "The Life and Death of the Luftwaffe" disebutkan bahwa pertemuan antara Baumbach dan Jeschonnek berlangsung pada bulan Agustus 1941
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Leutnant Werner Baumbach (Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") yang diselenggarakan pada tanggal 8 Mei 1940. Yang menyerahkannya adalah Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler", Oberstleutnant im Generalstab Walter Loebel (beberapa bulan kemudian giliran Loebel yang mendapatkan medali yang sama pada tanggal 29 Juli 1940). Baumbach mendapatkan medali bergengsi tersebut karena dianggap berhasil menenggelamkan kapal penjelajah ringan Prancis "Émile Bertin" tanggal 19 April 1940. Ternyata kemudian diketahui bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan berat saja tapi tidak sampai karam, sementara medali sudah terlanjur diberikan! Kesalahan tersebut seakan "terbayar" ketika Baumbach terus menerus menambah jumlah kapal musuh yang menjadi korbannya sehingga di akhir perang dia ditahbiskan sebagai pilot pembom tersukses Luftwaffe dalam urusan menghancurkan kapal di lautan dengan total tonase 300.000 GRT yang berhasil ditenggelamkan!
Oberleutnant Werner Baumbach (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dalam sampul majalah "Die neue Gartenlaube" (Gazebo Baru) edisi No.18 yang diterbitkan pada tanggal 30 April 1941. Majalah satu ini pada asalnya merupakan suratkabar Jerman pertama yang mencapai kesuksesan setelah diproduksi massal pada tahun 1853 dan sekaligus merupakan pelopor majalah modern. Pada awalnya dia bernama "Die Gartenlaube - Illustrirtes Familienblatt", tapi kemudian dirubah menjadi "Die neue Gartenlaube" pada tahun 1938
Foto Werner Baumbach bersama dengan salah seorang awaknya di dalam pesawat Junkers Ju 88 yang dimuat dalam sebuah artikel majalah Luftwaffe "Der Adler" edisi 20 Mei 1941. Dalam periode ini Baumbach sudah menjadi pahlawan perang sekaligus "selebritis" jerman. Dia juga menjadi pakar operasi-operasi pemboman samudera yang menargetkan kapal-kapal Sekutu yang berlayar di perairan Atlantik utara
Oberleutnant Werner Baumbach (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "KG 30) berdiri di depan pesawat pembom Junkers Ju 88 A-4. Sepanjang karirnya sebagai pilot Luftwaffe, Baumbach tercatat menerbangkan pesawat-pesawat ini: Junkers Ju 88 A-5 (Werknummer 0265) "4D + ?N" (rusak parah tanggal 24 Oktober 1940 saat mendarat darurat di Gilze-Rijen dengan awaknya terluka), Junkers Ju 88 A-4 "4D+DD" di Kampfgeschwader 30; serta Focke-Wulf Fw 200 dan Junkers Ju 188 di Kampfgeschwader 200
Empat orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler" berfoto bersama di depan kamera. Dari kiri ke kanan: Leutnant Werner Baumbach (Flugzeugführer di 5./KG 30. Ritterkreuz 8 Mei 1940), Hauptmann Klaus Hinkelbein (Gruppenkommandeur II./KG 30. Ritterkreuz 14 Juni 1940), Oberleutnant Franz Wieting (Staffelkapitän 6./KG 30. Ritterkreuz 19 Juni 1940), dan Feldwebel Wilhelm "Willi" Schultz (Flugzeugführer di 6./KG 30. Ritterkreuz 19 Juni 1940). Foto kemungkinan besar diambil di musim panas tahun 1940
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 untuk Hauptmann Werner Baumbach yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) pada bulan Juli 1941 dan diserahkan langsung dari tangan Adolf Hitler. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah bangunan yang terkamuflase dengan baik menggunakan daun-daunan. Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler. Baumbach mendapatkan medali tersebut secara resmi pada tanggal 14 Juli 1941 (sebagai Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") setelah berhasil menenggelamkan kapal-kapal Sekutu dengan total tonase 240.000 GRT
Hauptmann Werner Baumbach di hari penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 yang diserahkan langsung oleh Adolf Hitler pada bulan Juli 1941 di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg). Selain mendapatkan Eichenlaub, di bulan yang sama sang bomber handal mendapatkan promosi kenaikan pangkat (dari Oberleutnant menjadi Hauptmann) serta kenaikan jabatan ke yang lebih tinggi (dari Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe /Kampfgeschwader 30 menjadi Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30). Benar-benar bulan yang bawa hoki!
Werner Baumbach dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #20 yang didapatkannya tanggal 14 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) "Adler". Baumbach meraihnya setelah berhasil menenggelamkan kapal-kapal Sekutu dengan total tonase 240.000 GRT. Dari foto-foto ini kita bisa melihat betapa "idealnya" profil Baumbach sebagai gambaran ras arya (rambut pirang mata biru) yang dibangga-banggakan oleh Hitler dan Nazi-nya!
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") bersalaman dengan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), sementara tiga orang awak udara Baumbach memperhatikan. Ketiga dari kiri adalah Oberfeldwebel Wilhelm Braun (Beobachter) yang terus setia menemani Baumbach dalam puluhan misi pengeboman udara menggunakan pesawat Junkers Ju 88. Dalam buku "The Life and Death of the Luftwaffe" disebutkan bahwa pertemuan antara Baumbach dan Jeschonnek berlangsung pada bulan Agustus 1941
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dan awaknya mulai dikenal masyarakat luas sebagai pakar operasi anti pelayaran Sekutu setelah diberitakan dalam majalah "Berliner Illustrierte Zeitung" edisi 4 September 1941. Baumbach juga menjadi Hauptmann termuda di seantero Luftwaffe dalam usia 24 tahun saat dia dipromosikan dari Oberleutnant bulan Juli 1941!
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dengan ceria berpose di depan pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang biasa dia piloti dalam misi-misinya sambil mengenakan pakaian penerbang Luftwaffe lengkap serta Flieger-Kopfhaube (penutup kepala pilot) dengan Landfliegerbrille (gogel penerbang). Foto ini disebarluaskan di masa perang oleh divisi propaganda Jerman dalam bentuk kartu pos seri "Munin Film Verlag" dengan nomor R 188
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") di dalam kokpit pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang biasa dia pilot dalam misi-misi pengeboman di atas samudera. Di sebelah kanan adalah Beobachter (Observer) setianya, Oberfeldwebel Wilhelm Braun. Pada awalnya posisi Beobachter lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan sang pilot sendiri dan biasanya dipilih dari pilot berpengalaman di masa sebelum perang. Hal ini berubah ketika Pertempuran Britania pecah dan Luftwaffe kehilangan banyak penerbang berpengalaman. Akhirnya posisi Beobachter diisi oleh rekrutan muda sementara penerbang-penerbang yang mempunyai jam terbang cukup difungsikan sebagai pilot. Untuk mencegah lebih banyaknya korban di kalangan "experten", dari sejak Pertempuran Britania Luftwaffe bahkan mengeluarkan peraturan bahwa tidak boleh ada lebih dari satu perwira dalam satu pesawat pembom!
Upacara penganugerahan Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #16 oleh Adolf Hitler untuk Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Werwolf yang terletak di Vinnitsa, Ukraina, pada tanggal 27 Agustus 1942 (Baumbach sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 17 Agustus 1942). Hanya berselang beberapa hari sebelumnya - 28 Juli 1942 - pemerintahan Nazi Jerman mengganti penyebutan resmi untuk Hitler dari "Führer und Reichskanzler" (Pemimpin dan Kanselir Reich) menjadi "Führer des Großdeutschen Reiches" (Pemimpin Reich Jerman Raya)
Upacara penganugerahan Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #16 oleh Adolf Hitler untuk Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Werwolf yang terletak di Vinnitsa, Ukraina, pada tanggal 27 Agustus 1942. Baumbach memperkenalkan tiga orang awak pesawat yang selalu menyertainya dalam misi pengeboman kapal-kapal Sekutu. Tanpa mereka dia tidak akan menjadi seperti sekarang, seorang pahlawan Jerman. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Heinrich Thies (Bordfunker), Oberfeldwebel Wilhelm Braun (Beobachter), dan Unteroffizier Gerhard Baerwald (Bordschütze). Ketiga orang ini juga dianugerahi medali atas prestasinya meskipun tingkatannya masih di bawah Ritterkreuz: Deutsches Kreuz in Gold. Secara resmi mereka menerimanya pada tanggal 8 September 1942, tapi medalinya sendiri sudah diserahkan sebelumnya (makanya nongol dalam foto ini!)
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") berfoto bersama dengan tiga orang awaknya yang berpengalaman tak lama setelah penganugerahan medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #16 langsung dari tangan Adolf Hitler di Führerhauptquartier Werwolf yang terletak di Vinnitsa, Ukraina, pada tanggal 27 Agustus 1942 (Baumbach sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 17 Agustus 1942). Dari kiri ke kanan: Hauptmann Baumbach (pilot), Unteroffizier Gerhard Baerwald (Bordschütze), Oberfeldwebel Heinrich Thies (Bordfunker), dan Oberfeldwebel Wilhelm Braun (Beobachter). Keempat orang ini mengenakan Narvikschild di lengan kiri mereka. Foto diambil oleh fotografer pribadi sang Führer, Heinrich Hoffmann
Werner Baumbach dengan medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #16 yang didapatkannya pada tanggal 17 Agustus 1942 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30). Dia meraih medali yang hanya diberikan pada 159 orang pejuang terbaik Wehrmacht tersebut setelah berhasil menenggelamkan total 300.0000 GRT kapal musuh dalam berbagai misi tempur yang dilakoninya sebagai pilot pembom. Jumlah tonase kapal musuh yang ditenggelamkannya ini jauh melebihi jagoan kapal selam terbaik dalam Perang Dunia II, Fregattenkapitän Otto Kretschmer, yang "hanya" mampu menenggelamkan 40 kapal dengan total tonase 208.954 GRT!
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") berfoto bersama dengan tiga orang DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold) awak udara andalannya yang selalu menyertai dia dalam misi-misi pengeboman kapal Sekutu di perairan Atlantik Utara. Di belakang terparkir pesawat Junkers Ju 88 A-4 "4D+DD" yang menjadi andalan mereka. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Heinrich Thies (Bordfunker), Unteroffizier Gerhard Baerwald (Bordschütze), Hauptmann Werner Baumbach (Pilot), dan Oberfeldwebel Wilhelm Braun (Beobachter). Foto kemungkinan besar diambil di akhir musim panas tahun 1942
Sayap ekor pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang dipiloti oleh Werner Baumbach. Disini kita bisa melihat bahwa 16 kapal Sekutu telah menjadi korban keganasannya, dengan 13 diantaranya ditenggelamkan sementara 3 sisanya dirusakkan. Di bawah gambar masing-masing kapal terdapat juga keterangan jumlah tonase-nya. Selama karirnya sebagai pilot bomber Luftwaffe, Baumbach tercatat menenggelamkan tidak kurang dari 300.000 GRT kapal Sekutu dalam 200+ misi tempur. Jumlah tonase kapal musuh yang ditenggelamkannya ini jauh melebihi jagoan kapal selam terbaik dalam Perang Dunia II, Fregattenkapitän Otto Kretschmer, yang "hanya" mampu menenggelamkan 40 kapal dengan total tonase 208.954 GRT!
Pada awal tahun 1943 Werner Baumbach dipindahkan dari tugas pilot aktif dan mulai membantu pengerjaan desain pesawat pembom terbaru Luftwaffe; di antara semuanya, dia berperan menciptakan sistem komposit bomber yang dinamakan dengan Mistel. Pada tahun 1944, dia ditunjuk menjadi komandan KG 200 yang baru didirikan, dan menangani semua misi khusus Luftwaffe. Baumbach dipromosikan juga menjadi Oberstleutnant (Letkol) tanggal 15 November 1944 dan ditugasi untuk menjalankan tugas-tugas sebagai General der Kampflieger (komandan pasukan pembom)
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) bersama dengan dua orang pilot pembom kebanggannya, Hauptmann Dietrich Peltz (kiri, Gruppenkommandeur II.Gruppe / Kampfgeschwader 77) dan Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler"). Waktunya adalah bulan Juli 1942 sementara tempatnya di Reichsjägerhof Rominten yang merupakan tempat berburu favorit sang Reichsmarschall langsing (dari Hongkong!)
Biasa menjadi pilot pembom, kali ini Major Werner Baumbach (kiri, Gruppenkommandeur III.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") mencoba berganti peran sebagai "Fluggast" (tamu penerbangan alias penumpang) dan ikut memperhatikan suasana di dalam kokpit pesawat Heinkel He 111. Sebagai pilotnya kemungkinan besar adalah Leutnant der Reserve Herbert Kuntz (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking"). Foto diambil oleh Michael Sobotta pada tahun 1942
Upacara pemberian "Schwertern Grosse Urkunden" (dokumen besar medali Schwerter) oleh Adolf Hitler untuk 14 orang perwira Luftwaffe - yang merupakan Schwerternträger, peraih Schwerter - di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) tanggal 20 Januari 1944 pukul 11:00 siang. Para penerima dibagi ke dalam dua ruangan dan dipimpin oleh Generalmajor Adolf Galland (General der Jagdflieger). Dari kiri ke kanan: Major Hermann Graf (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 11. Schwerter 19 Mei 1942 dan Brillanten 16 September 1942), Major Werner Baumbach (Inspizient der Kampfflieger. Schwerter 17 Agustus 1942), Major Heinz "Pritzel" Bär (Staffelkapitän 11.Staffel / IV.Gruppe / Jagdgeschwader 1. Schwerter 16 Februari 1942), Major Helmut Lent (tertutup oleh Hitler, Geschwaderkommodore Nachtjagdgeschwader 3. Schwerter 2 Agustus 1943 dan Brillanten 31 Juli 1944), Hauptmann Günther Rall (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52. Schwerter 12 September 1943), dan Hauptmann Walter "Nowi" Nowotny (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz". Schwerter 22 September 1943 dan Brillanten 19 Oktober 1943). Yang membelakangi kamera di kanan adalah Oberst Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer des Großdeutschen Reiches"). Di ruangan yang satu lagi berkumpul Galland dengan delapan orang perwira Luftwaffe lainnya: Generalmajor Dietrich Peltz (Kommandierender General IX. Fliegerkorps. Schwerter 23 Juli 1943), Oberst Günther "Franzl" Lützow (Kommandeur 1. Jagd-Division. Schwerter 11 Oktober 1941), Oberst Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 3. Schwerter 23 Desember 1942), Oberstleutnant Walter "Gulle" Oesau (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 1. Schwerter 15 Juli 1941), Oberstleutnant Joachim "Jochen" Helbig (Geschwaderkommodore Lehrgeschwader 1. Schwerter 28 September 1942), Oberstleutnant Gordon Gollob (Jagdfliegerführer 5 / 5.Jagd-Division. Schwerter 23 Juni 1942 dan Brillanten 30 Agustus 1942), Oberstleutnant Herbert Ihlefeld (Stabsoffizier di 30.Jagd-Division. Schwerter 24 April 1942), dan Oberstleutnant Alfred Druschel (Inspekteur der Inspizient der Tagsschlacht beim General der Schlachtflieger. Schwerter 19 Februari 1943)
Tiga orang jagoan pembom Luftwaffe sekaligus Schwerternträger (peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub). Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Joachim "Jochen" Helbig (Geschwaderkommodore Lehrgeschwader 1), Generalmajor Dietrich Peltz (Kommandierender General IX. Fliegerkorps), dan Major Werner Baumbach (Inspizient der Kampfflieger). Setidaknya dua orang diantaranya (Peltz dan Baumbach) terlihat mengenakan medali Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten (Combined Pilots and Observers Badge in Gold with Diamonds). Foto ini diambil tak lama setelah upacara pemberian "Schwertern Grosse Urkunden" (dokumen besar medali Schwerter) oleh Adolf Hitler untuk 14 orang perwira Luftwaffe - yang merupakan Schwerternträger, peraih Schwerter - di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) tanggal 20 Januari 1944 pukul 11:00 siang. Para penerima dibagi ke dalam dua ruangan dan dipimpin oleh Generalmajor Adolf Galland (General der Jagdflieger)
Werner Baumbach dan diktator Argentina Juan Perón dalam sebuah acara. Di akhir Perang Dunia II, Baumbach menjalani tiga tahun pertama (1945-1948) dengan status sebagai tawanan Inggris. Selama masa penahanannya, dia bersaksi melawan SS dalam Pengadilan Nürnberg. Pada tahun 1948 Baumbach menerima tawaran dari Perón untuk menjadi pilot penguji dari pesawat-pesawat milik FAA (Fuerza Aerea Argentina, Angkatan Udara Argentina)
Tiga orang mantan jagoan udara Luftwaffe berpose di landasan udara Aeroparque yang berada di Buenos Aires, Argentina (1951). Dari kiri ke kanan: Werner Baumbach (pilot pembom), Hans-Ulrich Rudel (pilot Stuka), dan Adolf Galland (pilot pemburu). Setelah Perang Dunia II usai, banyak eks prajurit Wehrmacht yang berimigrasi ke Argentina untuk mencari penghidupan baru. Beberapa diantara mereka dipekerjakan oleh diktator Argentina saat itu, Jenderal Juan Perón (suami Evita Perón), yang memanfaatkan jasa mereka dalam usaha modernisasi angkatan bersenjatanya di periode 1946-1955. Sebagai contoh, ketiga orang dalam foto ini bekerja sebagai kolaborator FAA (Fuerza Aerea Argentina, Angkatan Udara Argentina). Ketika Peron dikudeta dan jatuh dari tampuk kekuasaannya pada tahun 1955, banyak dari pekerja asing Jerman ini yang kemudian meninggalkan Argentina dan pulang kembali ke negaranya
Mantan pilot pemburu terkemuka dalam Perang Dunia II, Adolf Galland, ikut mengusung peti mati yang yang berisi jenazah Werner Baumbach ke tempat peristirahatannya yang terakhir, Oktober 1953. Baumbach meninggal dunia dalam kecelakaan udara di atas sungai Rio de la Plata (Berazategui/Buenos Aires) pada tanggal 20 Oktober 1953 pukul 11:00 siang saat sedang mengujicoba pesawat pembom Avro Lancaster I B-036 (nomor produksi 1455) buatan Inggris. Ikut tewas bersamanya Karl Heinrich dan Iván Viola yang berada dalam pesawat yang sama. Pada awalnya jenazah Baumbach dikebumikan di pemakaman lokal di Buenos Aires, tapi kemudian dipindahkan ke Cloppenburg (Niedersachsen) yang merupakan tempat kelahirannya
"Selamat tinggal kawanku Werner... Sebagai seorang sahabat engkau selalu membantu kapan saja bila dibutuhkan. Karaktermu yang kuat dan semangatmu sebagai seorang pilot akan tetap hidup diantara kita dan di hati kita selamanya." Dalam upacara pemakaman Werner Baumbach yang dilangsungkan di pemakaman militer Jerman di Buenos Aires ini (Oktober 1953), Adolf Galland berpidato memberikan penghormatan terakhir bagi sang pilot bomber brilian sekaligus sahabat dekatnya
Saat dalam masa pengabdiannya di Argentina, pada akhir tahun 1940-an Werner Baumbach menylis memoarnya semasa perang. Uniknya, buku ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Spanyol (dengan judul "Vida y muerte de la Luftwaffe"), baru kemudian diterbitkan dalam bahasa Jerman (dengan judul "Zu spät: Aufstieg und Untergang der deutschen Luftwaffe") dan menyusul edisi bahasa Inggris (dengan judul "Broken Swastika"). Untuk edisi bahasa Indonesia sendiri rencananya akan diterbitkan pada tahun 2096 dengan judul "Enny Arrow: Desahan Janda Mantan Cabe"
No comments:
Post a Comment